Wiranto Ungkap 3 Alasan Prabowo-Gibran Harus Bisa Menangi Pilpres Sekali Putaran

Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, Jenderal (Purn) Wiranto.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Jenderal (Purn) Wiranto menyampaikan alasan harus mendukung pasangan nomor dua itu menang Pilpres 2024 dalam satu putaran. Menurut dia, setidaknya ada tiga alasan.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wiranto yang juga Ketua JW Movement for Prabowo-Gibran, menyampaikan itu saat Silaturahmi Kebangsaan Pemilu Damai untuk Indonesia di Jakarta, Jumat 2 Februari 2024.

Dia awalnya menceritakan sudah mendampingi lima presiden mulai dari Soeharto hingga Jokowi. Bagi dia, perlu lima faktor agar masyarakat memahami calon pemimpin yang akan dipilih.

Bawaslu: 'Lapor Mas Wapres', Pemilu dan Pilkada Jangan Digelar di Tahun yang Sama

Menurut dia, pertama, capres itu mesti sudah selesai dengan dirinya. Wiranto menyebut Prabowo adalah sosok yang sudah selesai dengan dirinya, mulai dari kekayaan hingga ketenaran sudah diraih.

Kata Wiranto, Prabowo justru ingin mewakafkan sisa hidupnya untuk negeri ini. "Jadi di antara 3 capres hanya Prabowo yang sudah selesai dengan dirinya," ujar Wiranto.

Alasan Denny Sumargo Bawa Kamera saat Datangi Rumah Farhat Abbas, Ternyata Bukan Sekadar Dokumentasi

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Photo :
  • Dok.istimewa

Alasan kedua, dia menyampaikan seorang presiden itu harus tahu masalah serta punya pengalaman tentang apa yang harus dilakukan. Bagu dia, dari tiga capres saat ini, Prabowo yang dianggapnya paling mengerti dan berpengalaman di dalam maupun luar negeri.

Dia menyebut sosok Prabowo yang juga Menteri Pertahanan itu menguasai masalah domestik, global, maupun regional.

Lalu faktor ketiga, ia menyinggung keberlanjutan dari program Jokowi. Ia bilang dari tiga kontestan pasangan calon, hanya duet Prabowo-Gibran yang paling serius melanjutkan program Jokowi dibandingkan dua rivalnya.

Selain itu, alasan keempat adalah Prabowo sebagai capres yang suka joget. Wiranto menuturkan negeri ini dipenuhi dengan budaya joget atau budaya tari yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

"Jadi, joget itu menandakan ada kegembiraan, ada kebahagiaan, ada kebersamaan. Dan, joget itu adalah berdasarkan budaya-budaya kita. Jadi siapa yang suka joget? Prabowo," jelasnya.

Selanjutnya, alasan kelima yaitu ada kesempatan yang luas diberikan Prabowo kepada generasi milenial dan Gen Z. Ia mengatakan demikian karena eks Danjen Kopassus itu beri kesempatan kepada anak muda yaitu Gibran Rakabuming Raka jadi cawapresnya.

Kemudian, ia mengungkap tiga alasan pendukung pilpres harus berlangsung sekali putaran.

Pertama, untuk putaran kedua negara mengeluarkan Rp 17 triliun. Namun, jika pilpres hanya satu putaran maka negara akan menghemat anggaran. Menurut dia, lebih baik anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat miskin.

Faktor kedua, menurut dia kalau sampai nanti dua kali putaran, dikhawatirkan kembali terbelah jadi dua pihak yang berhadapan. Ia cemas bisa menimbulkan perpecahan.

"Ketiga, jika hanya sekali putaran maka sang pemenang sang presiden dan wakil presiden punya waktu 4,5 bulan untuk lebih memperdalam, lebih menyempurnakan, lebih mempelajari, lebih mempersiapkan jabatan-jabatan yang akan diembannya nanti," ujarnya.

Dalam acara itu, hadiri sejumlah tokoh lain seperti Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran Jenderal (Purn) Agum Gumelar, mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, eks Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Sutarman, hingga Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.

Sementara, Agum yang merupakan Gerakan Anak Kolong Prabowo Gibran (GRAK PAGI), dalam orasinya mengajak relawan dan pendukung agar bisa menyosialisasikan pemikiran yang disampaikan Wiranto saat berpidato.

Agum mengaku sangat terkesan dengan pemikiran Wiranto. "Dengan apa yang disampaikan tadi terkait 5 alasan mengapa perlu memilih Prabowo. Dan, 3 alasan harus sekali putaran, saya rasa itu mengena sekali, dan mari kita sosialisasikan pemikiran yang kita terima dari Pak Wiranto ini," ujar Agum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya