Pencoblosan Makin Dekat, Agum Gumelar Minta Semua Pihak Jaga Kondusifitas Pemilu 2024

Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran Agum Gumelar.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 menyisakan kurang dari dua pekan lagi. Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar meminta agar semua pihak bisa menjaga kondusifitas pemilu.

Pilpres 2024 Dinilai Mulai Geser Demokrasi RI Jadi Otokrasi Elektoral yang Mengkhawatirkan

Permintaan Agum itu juga termasuk untuk barisan relawan pendukung. Bagi dia, hal itu penting demi terlaksananya suksesi kepemimpinan Indonesia secara lancar dan baik.

"Sebetulnya, bukan hanya relawan dari Prabowo-Gibran untuk bisa melaksanakan Pemilu besok dalam suasana damai, aman, yang tentram dan demokratis," ujar Agum dalam acara silaturahmi kebangsaan pemilu damai untuk Indonesia di Jakarta, Jumat, 2 Februari 2024.

Sibuk Politik, 2024 Jadi Tahun yang Penuh Guncangan bagi Krisdayanti

Selain Agum, turut hadir ewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman. Acara tersebut diinisiasi Gerakan Anak Kolong Prabowo Gibran (GRAK PAGI).

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Photo :
  • Dok.istimewa
Kelompok yang Gulingkan Assad Berambisi Politik Berkedok Agama, Menurut Alumnus Suriah

Dia menjelaskan dalam pemilu, seluruh peserta termasuk pasangan capres cawapres bersaing untuk merebut suara rakyat. Kata dia, persaingan politik jangan dianggap sebagai peperangan di medan tempur  

"Ini kontestasi politik. Proses pemilu, proses demokrasi. Jadi, saya tidak setuju kalau ada paslon menyatakan ini perang. No, ini bukan perang," jelas Agum.

Agum bilang, seluruh pasangan capres-cawapres merupakan saudara sebangsa dan setanah air. Maka itu, menurutnya, selisih pendapat tak boleh dipendam terlalu lama.

"Kita menganggap pak Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai rival. Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga rival, bukan musuh. Rival harus dikalahkan dalam suatu kontes demokrasi. Mereka semua saudara kita, sahabat saya semua," tuturnya.

Dia mengingatkan pentingnya dalam membangun kedewasan berpolitik. Selain itu, ia menyebut perlu mengedepankan keberagaman dan persatuan agar tetap dijunjung tinggi dalam pesta demokrasi 5 tahunan tersebut.

"Jadi, di sini, diharapkan kedewasaan kita dalam demokrasi. Kedewasaan itu apa, cerdas dalam memilih. Kedua, perbedaan-perbedaan yang ada pada kita harus berakhir ketika pilpres selesai," jelas Agum.

Sementara, Ketua Dewan Pembina GRAK PAGI, Toro Sudarmadi menyampaikan, Indonesia butuh pemimpin yang telah berpengalaman dan mengutamakan stabilitas.

Selain itu, menurut dia, mesti mengedepankan keberlanjutan kebijakan-kebijakan yang sudah baik. Lalu, figur pemimpin itu bisa mempersatukan bangsa dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kualitas pemimpin yang demikian, tentunya hanya ada pada Bapak Prabowo Subianto," ucap Toro.

Hal senada disampaikan Komandan Nasional GRAK PAGI Bambang Dirgantoro. Dia menuturkan sejak pertama kali dibentuk, GRAK PAGI sudah melakukan konsolidasi dengan rekan-rekan sesama 'Anak Kolong', di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya