Giliran Dewan Guru Besar UI Buat Petisi Kritik Jokowi: Negeri Nampak Kehilangan Kemudi
- VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)
Depok – Setelah Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat petisi, kini giliran Universitas Indonesia (UI) mengeluarkan pernyataan sikap untuk mengkritisi pemerintahan Jokowi. Petisi itu dibacakan Dewan Guru Besar (DGB) UI yang bernama Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan “Genderang UI Bertalu Kembali”.
Ketua DGB UI, Prof. Harkristuti Harkrisnowo menyampaikan pihaknya merasa terpanggil untuk menabuh genderang setelah lima tahun terakhir, terutama menjalang Pemilu 2024. Menurut dia, DGB UI ingin memulihkan demokrasi Indonesia.
“Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kekuasaan. Nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” kata Prof Tuti, sapaan akrabnya, Jumat, 2 Februari 2024.
Dia menuturkan, sebagai warga UI tentu merasa prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi. Menurutnya, saat ini sudah tidak ada etika bernegara dan bermasyarakat, terutama menyangkut korupsi, kolusi dan nepotisme yang telah menghancurkan kemanusiaan.
“Serta merampas akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, layanan publik dan berbagai kelayakan hidup,” jelasnya.
Dia menyoroti pembangunan saat ini sebagai bentuk keserakahan karena tidak ada naskah akademik berbasis data. Selain itu, pembangunan yang dilakukan juga tanpa kewarasan akal budi dan kendali nafsu keserakahan.
Dengan demikian, ia mengkritik keras pembangunan menyebabkan punahnya sumber daya alam hutan, air, kekayaan di bawah tanah dan laut. Selain itu, memusnahkan keanekaragaman hayati dan hampir semua kekayaan bangsa.
“Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau dan pantai ada orang-orang, flora dan fauna serta keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat bangsa kita,” jelasnya.
Pun, dia menuturkan DGB UI juga menyuarakan seruan kebangsaan karena merasa resah dan geram atas sikap dan tindak laku pejabat. Elite politik yang mengingkari sumpah jabatan.
Elite politik dikritik menumpuk harta pribadi dan membiarkan negara tanpa tatakelola. Kondisi ini terus memuncak menjelang Pemilu 2024. “Kami cemas kegentingan saat ini akan bisa menghancurkan masa depan bangsa Indonesia,” ujarnya.
DGB UI mengajak warga dan alumni UI untuk segera merapatkan barisan. Ada sejumlah hal pokok yang diserukan DGB UI. Salah satunya mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi.
Selain itu, menyuarakan tuntutan hak pilih rakyat dalam pemilu bisa dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan. Lalu, pemilu bisa berlangsung jujur dan adil.
“Menuntur agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon,” ujarnya.