SPIN: Elektabilitas Parpol Baru Pendukung Prabowo-Gibran Naik, Kans Bisa Lolos ke Senayan
- Dok.istimewa
Jakarta - Survey and Polling Indonesia (SPIN) merilis riset terbarunya terkait elektabilitas partai politik atau parpol jelang pencoblosan Pemilu 2024. Salah satu temuan SPIN soal kans parpol baru yang menembus parlemen DPR di Senayan.
Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara menjelaskan, ada beberapa parpol baru yang cenderung punya kans tembus Senayan. Parpol itu antara lain Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora (Gelombang Rakyat Indonesia).
"Selain PSI ada Partai Gelora juga mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi sehingga berkesempatan untuk lolos ke Senayan," kata Igor dalam paparannya secara daring, Jumat, 2 Februari 2024.
Igor menyebut elektabilitas dua parpol baru itu cenderung naik karena efek mendukung pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Alasan utama publik memilih partai politik mayoritas beralasan karena capres yang diusung oleh partai tersebut," jelas Igor.
Dia tak menafikan bukan hanya PSI dan Gelora yang dapat coattail effect dari dukungan politik ke capres. Menurutnya, hampir semua parpol yang mendukung capres cawapres kecipratan dampak tersebut, bahkan termasuk Gerindra yang meraup skor tertinggi.
"Ada pola kecenderungan diffused coattail effect di mana tampak misalnya partai-partai yang berkumpul dalam koalisi Prabowo-Gibran terdampak elektabilitasnya," tutur Igor
Dalam surveinya terbaru SPIN, PSI meraup elektabilitas 4 persen. Sementara, Partai Gelora dengan 3,6 persen. Adapun posisi Gelora berada di atas PPP yang mendapatkan 3 persen. Padahal, parpol berlambang kabah itu merupakan salah satu partai yang saat ini punya kursi di Senayan.
"Sementara PPP masih terpuruk belum mampu melewati ambang batas parlemen," jelas Igor.
Pemicu Gelora Moncer
Igor membeberkan beberapa alasan lain yang membuat PSI dan Gelora naik elektabilitasnya. Misalnya, Partai Gelora dinilai mampu mengkampanyekan program kerja yang bisa diterima masyarakat.
"Seperti; kuliah gratis, subsidi daging, telur dan susu gratis bagi ibu-ibu hamil, berantas buta huruf Alquran," kata Igor.
Faktor lainnya adalah ketokohan dua petinggi Partai Gelora, yakni Anis Matta sebagai Ketua Umum, kemudian Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum. Igor menyebut dua tokoh ini menjadi representasi dari sosok tokoh Islam moderat.
Sementara, elektabilitas PSI cukup moncer versi survei dengan masuk parliamentary threshold yakni 4%.
"Temuan survei ini juga menunjukkan bahwa PSI berhasil menembus ambang batas parlemen. PSI yang juga peserta pemilu 2019 berhasil menembus secara signifikan dan menggeser PPP," tutur Igor.
Dia bilang faktor pemicu elektabilitas PSI tinggi karena program kerakyatan yang dikampanyekan dalam Pemilu 2024. Program PSI cukup efektif diterima publik. Selain itu, figur Jokowi yang merupakan Presiden RI identik dengan PSI.
"Di samping programnya, PSI cukup berhasil mengidentikkan diri dengan Jokowi. Apalagi setelah Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI," jelasnya.
Tingkat elektabilitas parpol ;
1. Gerindra : 21,8%
2. PDIP : 18,9%
3. Golkar : 9,7%
4. PKB : 7,3%
5. Nasdem : 7%
6. PKS : 5,1%
7. Demokrat : 5%
8. PAN : 4%
9. PSI : 4%
10. Gelora : 3,6%
11. PPP : 3%
12. PBB : 2,1%
13. Perindo : 2,1%
14. Ummat : 0,1%
15. Hanura : 0,1%
16. Garuda : 0,1%
17. Buruh : 0,1%
18. PKN : 0,1%
Survei terbaru SPIN dilakukan dalam rentang waktu 28 Januari 2024 - 31 Januari 2024. Sebanyak 1.200 responden dilibatkan yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Adapun kriteria responden merupakan penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki KTP. Metode yang digunakan dalam survei terbaru SPIN adalah random digit dialing.
Proses survei yang dilakukan melalui telekomunikasi dengan surveyor terlatih serta bantuan kuesioner. Angka margin of error dalam survei sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.