Sekjen PDIP Sebut Mensos Risma Tidak Nyaman, Istana Jawab Begini
- Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Jakarta - Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, menanggapi pengakuan dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menyebut Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma, sudah tidak nyaman dalam rapat Kabinet bersama Presiden Joko Widodo.
Pratikno mengatakan, semua menteri di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 tetap solid dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan program yang digagas masing-masing kementerian dan lembaga.
“Kami di kabinet tetap kerja keras, solid, sinergis. Sidang kabinet berjalan seperti biasanya, semua menteri punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan program dan gagasannya,” kata Pratikno dikutip pada Rabu, 31 Januari 2024.
Dijelaskannya, semua menteri yang hendak rapat kabinet, sembari menunggu Presiden Jokowi biasanya saling berdiskusi. Bahkan tidak jarang diiringi tawa. Terkait dengan ketidak nyamanan Risma di dalam rapat kabinet, Mensesneg Pratikno meminta ditanyakan langsung ke Risma.
“Sebaiknya tanya ke Bu Mensos ya??. Sebelum, di sela-sela dan sesudah sidang kabinet, kami semua ngobrol serta berkelakar dan tertawa seperti biasa,” kata mantan Rektor UGM itu.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sempat bercerita tentang suasana dalam rapat Kabinet yang membuatnya tak nyaman usai Presiden Jokowi menyatakan seorang presiden boleh memihak dan berkampanye di Pilpres. Diketahui, Menteri Sosial, Tri Rismaharini merupakan salah satu kader PDI Perjuangan.
"Bu Risma menceritakan sekarang suasana di rapat kabinet, bahkan ketika mau rapat itu diperiksa, ada unsur-unsur ketidaknyamanan," kata Hasto kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Januari 2024.
Hasto juga menyebut pemeriksaan terhadap menteri juga diperketat ketika ingin mengikuti rapat. Maka itu, Hasto yakin saat ini tumbuh rasa kekhawatiran kepada menteri sendiri karena pemeriksaan berlebihan.
"Jadi ada kekhawatiran tidak percaya lagi kepada sesama menteri sehingga mau rapat aja diperiksanya, waduh udah berlebihan. Artinya inilah yang sebenarnya suasana terjadi," kata dia.
Di sisi lain, Hasto menilai Risma masih memegang teguh pada prinsip dan memiliki integritas untuk mengurus segala kebutuhan masyarakat di Indonesia sebagai Menteri Sosial sesuai dengan tugas-tugasnya.
"Tapi tugas untuk rakyat, bangsa dan negara harus melepaskan diri dari berbagai kenyamanan karena untuk mengurus rakyat diperlukan integritas, diperlukan keteguhan dalam prinsip yang dilakukan oleh Bu Risma," katanya.
Oleh sebab itu, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini meminta agar Jokowi fokus melaksanakan tugasnya sebagai seorang presiden. Ia pun mengingatkan amanat sebagai presiden telah tercantum salam konstitusi RI.
"Kami berharap Pak Jokowi benar-benar fokus sebagai presiden RI yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Itu amanat konstitusi yang sejati-jatinya bagi seorang pemimpin yang eling lan wospodo," tuturnya.