Balas Sindiran Cak Imin, Nusron Wahid: Daripada Berlindung di Balik Kardus Duren

Sekretaris TKN Prabowo Gibran, Nusron Wahid
Sumber :
  • dok. Istimewa

Jakarta - Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, merespons sindiran calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar. Politisi yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, berlindung di balik ketiak opa-opa saat menghadapi kritik usai debat.

Curhat Cak Imin Diomelin Istri: Apa Gunanya Jadi Menteri Kalau Enggak Bisa Atasi Judi Online?

"Ya daripada Gus Muhaimin berlindung di balik apa namanya, kardus duren," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid kepada wartawan dikutip Rabu, 31 Januari 2024.

Nusron menilai wajar jika Gibran selaku anak muda berusia 36 tahun berlindung kepada orang yang lebih tua. Menurutnya, lebih baik berlindung kepada yang lebih tua dibandingkan dengan kardus duren. 

Janji Cak Imin untuk Korban Judi Online, Bakal Beri Bantuan dengan Strategi Ini

"Ya kan berlindung yang namanya anak muda ya berlindung sama yang tua, kalau Muhaimin berlindung sama kardus durennya. Sudah gitu aja, terjemahin saja sendiri," jelasnya.

Seperti diketahui, perkara 'kardus durian' berawal saat KPK menangkap dua pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada 25 Agustus 2011. 

Cak Imin Dukung Penuh Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kemenag RI

Kedua pejabat itu Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KT), I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemnakertrans, Dadong Irbarelawan.

KPK kemudian menangkap kuasa direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati, dengan barang bukti uang Rp1,5 miliar yang dibungkus dengan kardus durian. 

Uang itu diserahkan ke Kantor Kemnakertrans lantaran PT Alam Jaya Papua telah diloloskan sebagai kontraktor DPPID di Kabupaten Keerom, Teluk Wondama, Manokwari, dan Mimika, dengan nilai proyek Rp 73 miliar.

Uang Rp 1,5 miliar tersebut diduga diperuntukkan untuk Cak Imin yang kala itu menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Meski begitu, dalam beberapa kesempatan, Cak Imin sudah membantah hal itu.

Adapun sindiran Cak Imin kepada Gibran itu muncul usai debat keempat Pilpres 2024. Dalam debat, Cak Imin dan Gibran sempat adu argumen mengenai hilirisasi. Bahkan, Cak Imin menyebut hilirisasi dijalankan pemerintah secara ugal-ugalan tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Mendengar pernyataan Cak Imin, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tegas membantah bahwa hilirisasi dilakukan secara ugal-ugalan. 

Respons Luhut itu dinilai sebagai pembelaan untuk Gibran. Sehingga, Cak Imin menyebut Gibran berlindung di balik ketiak opa-opa.

"Kalau kamu yang debat sama saya, ya, kamu yang harus bantah. Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya. Jangan pernah ngaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik ketiak para opa-opa yang lain," kata Cak Imin kepada wartawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya