Gus Mus: Urusan NU Memenangkan Indonesia, Bukan Capres

Mustofa Bisri atau Gus Mus mengeluarkan fatwa pemilihan Rais Aam
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

Yogyakarta - Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Ahmad Mustofa Bisri menegaskan bahwa tugas NU memperbaiki kerja dan berupaya memenangkan Indonesia.

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus, sapan akrabnya saat tausyiyah dalam Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin, 29 Januari 2024.

Gus Mus mengaku ketar-ketir saat Rais Aam NU Miftachul Akhyar dan Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan sambutan. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi.

Kunjungi Pesantren Yaspida, Menag Sampaikan Belasungkawa dan Beri Bantuan

Warga mengikuti pengajian dalam rangkaian Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di parkir timur Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa, 7 Februari 2023.

Photo :
  • ANTARA/Umarul Faruq

"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika Ketua Umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung Pilpres. Begitu nyebut Pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," ujarnya. “Untungnya tidak,” katanya disambut derai tawa undangan.

Kemenekraf Latih Santri Jadi Konten Kreator Dakwah Kreatif

Dalam kesempatan tersebut, Gus Mus juga didapuk untuk memimpin doa. Ia melangitkan harapan Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah SWT.

"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Gus Yahya menyampaikan bahwa NU harus berperan nyata, tidak bekerja seperti mengejar layangan putus yang hanya ikut beramai-ramai tanpa mendapatkan hasil.

Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pilpres Pemilu 2024. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini Indonesia harus menang supaya kita semua tetap berdaulat," ujarnya.

Miftachul Akhyar mengingatkan agar pengurus NU dapat mendengar dan menaati keputusan organisasi. "Oleh karena itu di beberapa tempat saya sampaikan, ismau athiu. Sampaikan sam'an wa thoatan karena itu pun sangat dipesankan Rasulullah SAW," katanya.

Menegaskan pernyataannya, Miftah mengutip Al-quran surat al-Maidah ayat 7, yang berbunyi, "Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah Dia ikatkan kepadamu ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati."

"Janji Allah baiat kita, perjanjian kita, kalau diikuti dengan samina wa athona ini kata allah wadzkuru ni'matallah (ingatlah nikmat-nikmat Allah)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya