Istana Jelaskan Alasan Jokowi Bagikan Bansos tapi Tak Ajak Mensos Risma

Tri Rismaharini diumumkan menjadi Menteri Sosial saat diperkenalkan Jokowi di Istana Merdeka, 22 Desember 2020.
Sumber :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta - Pihak Istana buka suara terkait kegiatan Presiden Jokowi yang tak mengajak Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma dalam bagi-bagi bantuan sosial atau bansos. Risma merupakan salah satu kader PDI Perjuangan (PDIP).

Yasonna: Penyidik KPK Tidak Tanya Soal Keberadaan Harun Masiku

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan alasan Jokowi tak mengajak Risma dalam berikan bansos saat kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Menurut Ari, hal itu tak ada kaitannya dengan status Risma sebagai menteri yang berasal dari PDIP.

Ari menekankan, Risma tak diajak karena menyangkut urusan cadangan pangan. Sebab, tujuan Jokowi juga untyk memantau keberadaan pangan di setiap daerah.

Yasonna Laoly Ngaku Diperiksa KPK Terkait Perlintasan Harun Masiku

“Enggak. Enggak ada status kepartaian. Karena terkait dengan cadangan pangan ya, ada Bulog dan Badan Pangan. Jadi, lebih pada hal itu, termasuk juga mengecek mengenai keberadaan pangan di setiap daerah. Jadi, yang diajak tentu berkaitan dengan itu,” kata Ari di Jakarta pada Senin, 29 Januari 2024.

Mensos Risma.

Photo :
Kasus Harun Masiku, Yasonna Laoly Ngaku Dicecar KPK soal Permintaan Fatwa ke MA

Dia menyampaikan, bansos merupakan kebijakan afitmatif dari pemerintah dalam menghadapi situasi tertentu. Hal itu seperti kondisi Indonesia yang sedang berhadapan dengan fenomena El Nino.
Menurut dia, dengan kondisi fenomena El Nino yang menimbulkan dampak di mana musim tanam dan juga musim panen akan bergeser.

“Dampaknya, tentu pada kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pokok terutama beras ya. Karena memang situasi iklimnya tidak memungkinkan,” ujarnya.

Pun, faktor kedua, karena situasi global juga berhadapan dengan semakin naiknya harga-harga pangan. Ia bilang situasi itu tentu akan menimbulkan beban bagi masyarakat.

Dengan begitu, kata Ari, salah satu cara untuk merespons persoalan itu dengan membagikan bansos. Dia menyampaikan, kelompok-kelompok sosial yang berada di lapisan bawah harus dibantu dalam menghadapi situasi yang sulit ini.

“Jadi, ini sebenarnya kebijakan afirmatif pemerintah yang sumber dananya dari APBN, anggaran pendapatan belanja negara yang juga dari rakyat,” ujar Ari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya