Survei PWS Prabowo-Gibran 52,3 Persen, Amin 21,3 Persen dan Ganjar-Mahfud 19,7 Persen
- Istimewa
Jakarta – Pasangan nomor urut 2 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, masih menduduki posisi teratas hasil survei terkait elektabilitas capres dan cawapres. Seperti hasil survei yang dilakukan oleh Political Weather Stations (PWS).
Prabowo-Gibran di survei PWS sudah tembus 52,3 persen. Diurutan kedua ada pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan elektabilitas 21,3 persen. Sedangkan urutan buncit atau terakhir ada Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan elektabilitas 19,7 persen. Adapun, yang tidak menjawab survei PWS sebanyak 6,7 persen responden.
"Jika tren elektabilitas Prabowo-Gibran bertahan terus sampai pencoblosan, maka Pilpres 2024 berlangsung satu putaran saja," ujar Direktur Riset PWS Sharazani dalam keterangannya, Jumat 26 Januari 2024.
Selanjutnya, hasil survei PWS juga menunjukkan mayoritas responden yang berkeinginan Pilpres 2024 digelar satu putaran. Hasilnya menunjukan mayoritas ingin satu putaran dengan jumlah 57,4 persen.
Kemudian 30,2 persen menyatakan tidak masalah jika pemilu juga digelar satu putaran. Tapi, 12,4 persen responden lainnya tak setuju jika pilpres satu putaran.
"Sebagaimana diinginkan mayoritas publik pilpres hanya satu putaran saja," kata dia.
Adapun survei PWS ini dilakukan pada tanggal 21 sampai 25 Januari 2024 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.220 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sederhana atas data pemilik nomor HP di seluruh Indonesia yang pernah menjadi responden dalam survei-survei PWS sebelumnya.
Survei ini memiliki margin of error +/- 2,81 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden berpedoman kuesioner.
Lembaga PWS tercatat sebagai salah satu dari 63 lembaga sudah mendaftar sebagai lembaga survei, jejak pendapat, dan penghitungan cepat hasil pada Pemilu 2024 di KPU.