Hasto Tuding Prabowo-Gibran Cerminan Jokowi 3 Periode, Gerindra Merespons

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Januari 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani merespons pernyataan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menilai pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka merupakan cerminan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tiga periode. 

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

Menurut Muzani, hal itu dikatakan Hasto sebagai upaya untuk merendahkan Presiden Jokowi dan Prabowo-Gibran.

"Yang dikemukakan oleh Hasto itu kan upaya untuk mendowngrade Pak Jokowi karena diharapkan efeknya akan terjadi downgrade pada pasangan 02 Prabowo-Gibran," ucap Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Januari 2024.

Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah di Solo Jelang Pencoblosan Pilkada, Ada Apa

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Dikatakan Muzani, Prabowo-Gibran memang berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Presiden Jokowi selama hampir dua periode memimpin Indonesia. 

Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi

Meski begitu, hal tersebut tak bisa diartikan sebagai kelanjutan periode kepemimpinan Jokowi. Sebab, sejatinya Presiden Jokowi akan mengakhiri jabatannya pada tahun ini. 

"Dan itu dikemukakan oleh kami, oleh pak Prabowo oleh mas Gibran, oleh setiap juru bicara dan setiap jurkam kami, iyaa. Tetap ini kan hal yang berbeda, pak Jokowi akan mengakhirinya sebagai seorang presiden tanggal 20 oktober 2024," tuturnya.

Paslon nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming

Photo :
  • Istimewa

Lebih lanjut, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu pun menduga apa yang disampaikan Hasto merupakan bentuk kekhawatiran atas unggulnya pasangan capres-cawapres nomor dua itu di Pilpres 2024.

"Jadi upaya itu menurut saya sebagai sebuah upaya untuk mendowngrade Pak Jokowi karena ada kekhawatiran yang amat, dan menurut saya tidak berdasar," tandas Muzani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya