Heboh Mahfud MD Ngaku Siap Mundur dari Kabinet, Prabowo Cs: Kenapa Baru Bilang Sekarang?
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merespons pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD yang ingin mundur dari jabatan Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju. Pengakuan Mahfud siap mundur itu jadi sorotan luas.
Wakil Ketua TKN, Habiburokhman menjelaskan tak ada aturan khusus dalam undang-undang yang mewajibkan seorang menteri untuk mundur dari jabatannya jika ikut berkontestasi di Pemilu Presiden (Pilpres).
"Justru kita mempertanyakan, kalau menurut kami mundur enggak mundur sebagai menteri itu kan enggak diatur di UU. Karena UU memperbolehkan menteri aktif maju sebagai capres atau cawapres," kata Habiburokhman kepada wartawan, dikutip Kamis, 25 Januari 2024.
Namun, Habiburokhman heran mengapa rencana mundur ini baru diungkap sekarang saat Mahfud sudah menjalani masa kampanye sebagai cawapres. Terlebih, saat masa kampanye hanya tersisa kurang dari tiga pekan lagi.
"Jadi, sudah banyak sekali, sudah 75 persen (masa kampanye Pilpres 2024) dilaksanakan dengan rangkap status. Kenapa baru sekarang bilang (siap mundur)?" kata dia.
Dia menilai hal itu pertanyaan dari rakyat arus bawah. "Nah, ini kan pertanyaan rakyat dari arus bawah. Silakan Pak Mahfud menjawab dan rakyat akan menilai," jelas politikus Gerindra itu.
Sebelumnya, Mahfud MD mengaku sudah siap mundur dari jabatan Menko Polhukam sejak debat pertama Pilpres 2024.
"Saya merencanakan mengundurkan diri itu sebenarnya sudah lama ketika akan mulai debat pertama," kata Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 24 Januari 2024.
Namun, ia mengaku punya pertimbangan untuk belum mundur dari posisi Menko Polhukam. Mahfud menilai Presiden Jokowi mengangkat dirinya sebagai Menko Polhukam dengan hormat serta kepercayaan penuh. Maka itu, ia mempertimbangkan soal etika.
"Tetapi, pada waktu itu ada beberapa pertimbangan, pertimbangannya adalah perlu etika saya kepada Pak Jokowi. Saya dulu diangkat oleh beliau dengan sangat terhormat dengan penuh kepercayaan kepada beliau sebagai presiden, rakyat," ujar eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.