Soroti Prof Mahfud MD, Tsamara Amany: Apakah Etis Pembantu Presiden Mengkritik Pemerintahan

Pendukung Prabowo-Gibran, Tsamara Amany
Sumber :
  • YouTube tvOne

Jakarta - Pendukung Prabowo Subianto, Tsamara Amany Alatas heran dengan cara cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Dia mempertanyakan dua cawapres tersebut yang kerap menyinggung etika saat debat keempat Pilpres 2024.

Omongan eks politikus PSI itu disampaikan dalam Catatan Demokrasi tvOne. Ia tak sepaham dengan anggapan jika cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dinilai tak etis karena menyerang cawapres rival saat debat.

Awalnya, Tsamara menanggapi paparan dari Jubir Timnas Anies Baswedan-Muhaimin, Muhammad Iqbal. Selain itu, ia merespons pernyataan dari Jubir TPN Ganjar-Mahfud Masinton Pasaribu.

"Bolehkah saya membalik pertanyaan ini kepada bapak-bapak di sini. Dan saya baru sadar ternyata saya dan Grace Natalie; perempuan satu-satunya dari tim Prabowo-Gibran yang dikirim ke sini. Ada di meja sini," kata Tsamara dikutip VIVA pada Rabu, 24 Januari 2024.

Capres Prabowo Subianto bersama pendukungnya Tsamara Amany

Photo :
  • istimewa

Tsamara menyinggung, saat debat status Mahfud MD masih sebagai Menko Polhukam. Namun, Mahfud kerap mengkritik pemerintahan mulai program food estate hingga pedang penegakan hukum yang tumpul.

"Jadi kemarin Prof Mahfud mengkritik food estate, mengkritik hukum di mana beliau adalah Menko Polhukamnya. Beliau adalah pembantu Presiden, beliau adalah bagian dari pemerintahan tersebut ya kan," lanjut Tsmara.

"Apakah itu etis, seorang pembantu presiden mengkritik pemerintahan yang di mana dia adalah bagian dari pemerintahan tersebut. Hukum di bawah beliau," kata Tsamara.

Pun, dia juga menyinggung cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Posisi PKB saat ini bagian dari pemerintah.

"Apakah etis Gus Muhaimin mengkrisi pemerintahan saat ini. Padahal, masih jadi bagian dari pemerintahan saat ini. Tetapi masih mengkritik, masih jadi cawapres," tutur Tsamara.

Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

Lebih lanjut, dia menyoroti juga eks Menteri Perdagangan Thomas Lembong yang menyerang Jokowi soal contekan.

"Saya mau tanya lagi, Pak Tom Lembong. Ketika itu dia menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyerang Jokowi dengan soal contekan dan lainnya. Apakah ini etis?" ujar Tsamara.

Sebelum Disepakati, Baleg DPR Sebut Ada 299 RUU Masuk Usulan

Kemudian, ia juga menyinggung capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang jadi Gubernur DKI karena berkat Prabowo Subianto. Namun, ia menyindir Anies yang dalam debat pertama dan ketiga kerap menyerang Prabowo secara membabi buta.

Beda Pandangan Emil Dardak, Lukman dan Gus Hans soal Pemanfaatan Tol di Jawa Timur

"Pak Anies menyerang membabi buta Pak Prabowo. Orang yang menolong beliau, apakah itu etis?" kata Tsamara.

"Dari sini, saya tanyakan kembali, silakan publik menilai saat ini. Kalau bicara santun-santunan akan banyak hati yang tersakiti saat ini," ujar Tsamara.

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024