Ipang Wahid Nilai Lebih Cepat Mahfud MD Mundur dari Kabinet, Lebih Baik
- istimewa
Jakarta - Kabar cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bakal mundur dari posisi Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Jokowi terus jadi perhatian. Respons bermunculan dari berbagai pihak menanggapi kabar Mahfud mau mundur.
Praktisi Komunikasi Politik IPWS Irfan Wahid alias Ipang Wahid menilai secara komunikasi politik Mahfud MD mestinya mundur sebagai Menko Polhukam sejak lama.
Bagi dia, pernyataan yang dikeluarkan Mahfud MD sudah merencanakan mundur dari kabinet membuat mitra kerjanya tidak nyaman. Sebelumnya, saat acara 'Tabrak Prof Mahfud' di Semarang, Jawa Tengah, Mahfud ngaku sudah berencana mundur dari jabatan Menko Polhukam sejak debat pertama.
Baca Juga: Mahfud MD Ingin Mundur dari Kabinet, Jokowi: Itu Hak dan Saya Sangat Menghargai
Ipang mengatakan demikian karena saat ini posisi Mahfud justru selalu mengkritik kinerja kementerian lain dan pemerintahan Jokowi. Padahal, posisinya masih sebagai Menko Polhukam.
“Kurang elok kalau orang yang juga bagian dari pemerintahan mengkritisi kinerja pemerintahan di panggung terbuka skala nasional," jelas Ipang.
"Pak Mahfud tentu bakal dinilai tidak menghargai kinerja mitra kerjanya di kabinet, padahal baik dan buruknya kinerja tersebut juga ada peran Pak Mahfud di dalamnya," ujar Ipang.
Â
Dia menilai secara komunikasi politik, lebih cepat Mahfud MD mundur dari kabinet maka semakin baik bagi positioning beliau sebagai cawapres nomor urut 3.
“Kalau saya jadi beliau, seharusnya mengambil panggung debat cawapres yang kedua kemarin untuk menyatakan sikap bahwa ia akan mundur sebagai Menko Polhukam," kata Ipang.
Ia menuturkan jika bersikap seperti itu di debat maka Mahfud akan dapat sorotan luas. "Dapat spotlight nasional dan mencuri perhatian. Bagus untuk meningkatkan elektabilitas," lanjut Ipang.
Lebih lanjut, Ipang menyampaikan jika Mahfud terus mengkritisi pemerintah namun tak berani mundur, justru ia akan dinilai tak ingin kehilangan jabatan sebagai Menko Polhukam.
“Jika Pak Mahfud MD terus mengkritisi kinerja pemerintahan, tetapi tidak berani untuk mundur dari kabinet. Artinya, Pak Mahfud MD tidak ingin kehilangan jabatan," tuturnya.
Namun, dia menganalisa di sisi lain, dirinya ingin dinilai publik sebagai oposisi terhadap pemerintahan Jokowi. "Agar kepentingan elektoral Pilpres 2024 ikut tersalurkan," ujar Ipang.