Alasan Surya Paloh Tak Pernah Dampingi Kampanye Anies-Cak Imin
- VIVA/M Ali Wafa
Bali – Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengakui jarang terlibat mendampingi kampanye calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang diusung partai Nasdem, PKS dan PKB, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di berbagai wilayah di Indonesia.
Meskipun minim terlihat mendampingi kerja-kerja politik Anies Baswedan maupun Muhaimin Iskandar menjelang Pemilu 2024, Surya Paloh mengaku tetap mendampingi mereka kendati tidak secara fisik, seperti memantau jalannya setiap debat capres-cawapres yang digelar KPU RI.
"Fisiknya tidak mendampingi, tetapi saudara lihat apa yang saya utarakan di mana saja. Kebetulan saya baru kembali dari luar negeri, barangkali ada beberapa hal yang saya lakukan. Ini ada 22 hari perjalanan, saya pikir itu cukup padat untuk orang seperti saya," kata Surya Paloh di DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Selasa, 23 Januari 2024
Dalam kesempatan itu, Surya Paloh mengingatkan kadernya tetap menjunjung persatuan, meskipun berbeda pilihan.
"Kita tentu mengelus dada ketika ucapan dan keinginan harapan pemilu berlangsung secara tidak mencekam, berlangsung secara adil dan jujur itu terganggu. Ah tentu kita mengelus dada," ujar Surya Paloh
"Kita sedang melaksanakan pemilu yang diikuti sesama anak negeri, pemilu hanya berlangsung sehari, jangan korbankan seluruh komunikasi sosial yang kita miliki, sudah tertata dan berlangsung sedemikian rupa karena berbeda apalagi ada hasutan, bermain-main secara tidak adil. Saya bilang kalau kita tidak bisa melawannya, kita serahkan kepada Tuhan," imbuhnya
Sementara terkait penampilan debat Anies-Cak Imin, Surya Paloh menilai penampilan Anies-Cak Imin dalam empat debat pilpres yang sudah berlangsung sangat baik.
"Saya pikir semua berjalan baik lah, pasti ada kekurangan. Di kanan kiri semua menunjukkan dan berupaya menunjukkan kemampuannya, kehebatannya dan itu hal yang sah-sah saja," ungkapnya
Ia menganggap perbedaan pendapat antara Anies Baswedan dengan dua calon presiden lain, juga Muhaimin Iskandar dengan dua calon wakil presiden lainnya menurut Surya Paloh merupakan hal wajar.
Sebab, KPU menggelar agenda debat capres-cawapres memang untuk memperdebatkan sesuatu, jika seirama maka tak pantas disebut debat. "Ada perbedaan, ada keinginan untuk membedakan satu sama lain itulah esensinya debat," ujarnya.