Analisa Ray Rangkuti soal Penampilan 3 Cawapres dalam Debat Keempat Pilpres
- Istimewa
Jakarta – Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti memberikan analisanya mengenai penampilan para Cawapres dalam debat keempat Pilpres yang digelar pada Minggu malam 21 Januari 2024. Dalam debat tersebut, Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, menurut Ray tampil lebih meyakinkan.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dinilai tampil lebih baik jika dibandingkan dengan debat sebelumnya. Ray berpendapat Cak Imin tak lagi mudah "dikecoh" oleh Gibran.
"Muhaimin lebih siap menghadapi jebakan," kata Ray, dalam keterangannya, Selasa 23 Januari 2024.
Dalam salah satu segmen debat, Gibran sempat menyindir Cak Imin yang menjawab mengandalkan contekan. Saat menanggapi, Cak Imin balik menyindir. "Tidak apa-apa saya lihat catatan. Yang penting bukan catatan MK," ujar Ray mengutip pernyataan Cak Imin saat debat
Muhaimin juga berulangkali menekankan pentingnya etika, termasuk ketika menyusun kebijakan terkait lingkungan. "Muhaimin juga berani menegaskan terkait pentingnya keberlangsungan lingkungan ketimbang keberlangsungan kekuasaan," ucap Ray.
Sementara, menurut Ray, Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, cenderung tampil menyerang. Ray mencium ada aroma balas dendam di panggung debat.
Menurut Ray, Gibran terkesan ingin menekuk Mahfud dan Cak Imin lewat pertanyaan-pertanyaan jebakan dan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan keduanya.
"Karena sebelumnya (capres) Prabowo (Subianto) habis diserang (capres) Ganjar (Pranowo) dan Anies (Baswedan)," ucap Ray.
Untuk Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD, Ray menilai Mahfud tampil paling impresif. Mahfud terlihat paling memahami persoalan-persoalan terkait tema debat.
"Mahfud terlihat tenang dalam menyampaikan gagasannya. Dari segi masalah, dia menguasai aspek solusi. Dia tidak berteori, dia hanya memaparkan apa yang sudah dia lakukan," ucap Ray.
Mahfud lebih memiliki konsep yang jelas di bidang penegakan hukum terkait tema debat, semisal soal persoalan tanah adat dan reforma agraria. Dua kandidat lainnya relatif minim bicara soal penegakkan hukum, terutama Gibran.
Mahfud saat ini berstatus sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Dalam salah satu momen debat, Mahfud sempat menyinggung data Kemenko Polhukam mengenai kasus-kasus terkait tanah adat dan ulayat. Dari 10.000 pengaduan, tercatat ada 2.587 kasus.
Ray menyoroti pernyataan Mahfud yang sempat menyinggung kasus-kasus sengketa tanah adat terkesan tak kunjung usai karena banyak permainan yang melibatkan aparat.
Lebih jauh, Ray menilai performa debat Mahfud potensial mendongkrak elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud. Apalagi, di debat sebelumnya, Ganjar juga tampil gemilang dan mendapatkan sentimen positif yang cukup besar dari publik.