Saat Anas Urbaningrum Bernostalgia di Bakso Sukowati Dekat Rumah SBY di Cikeas
- Istimewa
Jakarta – Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN, bernostalgia di Bakso Sukowati. Tempatnya berada di Cikeas, Bogor Jawa Barat. Bakso ini salah satu kesukaan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, yang letaknya dekat rumah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
Kawasan Cikeas, juga bukan tempat yang asing buat Anas. Dia pernah bolak balik ke sini, saat masih aktif di Partai Demokrat dan sempat menjadi ketua umum. Minggu kemarin, Anas dan sejumlah rekannya di PKN dan eks kader Demokrat, bernostalgia di bakso Sukowati itu.
"Hari ini agenda saya hanya bernostalgia di Bakso Sukowati Cikeas, saya melunasi janji untuk mengajak teman-teman makan bakso, Alhamdulilah terpenuhi," kata Anas yang nampak sumringah.
Dia mengaku, bakso Sukowati ini bukan sekedar tempat makan bakso. Tetapi juga punya makna bagi dirinya dalam eksistensinya di dunia politik. Juga menggairahkan kembali dirinya di dunia politik saat ini.
"Mudah-mudahan makan Bakso Sukowati ini menjadi spirit bagi perjuangan PKN," kata Anas yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PKN periode 2023-2028 ini.
Untuk PKN sendiri, jelas eks Ketum Partai Demokrat itu, sedang berfokus pada konsolidasi akhir untuk bisa memenangkan Pemilu 2024. Pimpinan Nasionalnya (Pimnas) sedang melakukan safari politik ke daerah-daerah untuk konsolodiasi akhir menjelang pemilu.Â
"Ini menjadi bagian penting dari ikhtiar PKN untuk bisa berhasil di pemilu legislatif (pileg). Pasca 14 Februari 2024 nanti, agenda kami jika ada putaran kedua dan rasanya akan ada putaran kedua maka kami akan masuk persiapan urusan pilpres untuk ke pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mana. Sekarang sementara fokus pada pileg putaran kedua baru PKN ikut aktif menjadi bagian aktor politik yang insha Allah turun dan ikut menentukan di pilpres putaran kedua," jelasnya.
Koordinasi saat ini untuk tingkatan pimpinan daerah dan juga pimpinan cabang, berfokus pada kampanye pemenangan pemilu. DIa mengaku, perkembangan cukup menggembirakan walau belum semuanya merata.
"Semoga itu menjadi tanda-tanda bahwa PKN di Pemilu 14 Februari 2024 mendatang banyak menghasilkan kursi sebagai representasi mandat politik rakyat," harapnya.
Sebagai partai baru, PKN harus mengikuti keadaan yang baru, bahwa kampanyenya tidak lagi konvensional. Tidak hanya harus kuat di serangan darat namun juga harus kuat diserangan udara, karena di dunia digital.Â
Jelas Anas, karena PKN bukanlah partai yang memiki media baik televisi, radio, ataupun koran. Oleh itu PKN memaksimalkan kombinasi serangan udara dan digital lalu ditopang dengan semangat juang para calegnya untuk bisa menghantarkan para caleg kegerbang pintu DPR, DPRD, DPR kabupaten/kota.
"Tetapi, buat PKN mau dinilai, dipandang, atau ditakar seperti apapun yang penting untuk PKN adalah bagaimana berjuang yang terbaik caleg-calegnya, bekerja sekeras mungkin dan sehebat-hebatnya sehingga semuanya bisa berhasil," terangnya.
PKN adalah partai baru yang menawarkan cara pandang, cara berfikir, dan cara bekerja politik yang baru, sangat kompatibel dengan pertumbuhan demokrasi dan cocok bagi rakyat untuk memperjuangkan aspirasi
dan kepentingan politiknya.
Dia juga mengatakan, PKN bukan partai keluarga dan tidak feodal. Tetapi partai yang berfikir bergagasan, berkomitmen dan progresif. PKN juga partai yang dikelola dengan cara-cara baru dengan prinsip-prinsip meritokrasi yang memuliakan kecakapan dan prestasi.
"Itu yang membedakan PKN dengan partai lain. jadi buat para pemilih lihatlah para peserta pemilu dengan mata hati politik yang jernih kalau itu yang digunakan Insya Allah PKN akan muncul sinarnya, sinar masa depan Nusantara, keadilan dan kemakmuran untuk rakyat yang merata," pungkas Anas.