Gibran Bikin Mahfud Bingung Soal Greenflation, Apa Itu?
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka dan Cawapres 03, Mahfud MD terlibat debat kusir tentang satu topik spesifik dalam forum Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu malam, 21 Januari 2024
Mulanya, moderator memberikan kesempatan kepada Gibran untuk bertanya kepada Mahfud tentang ekonomi hijau. Gibran lantas bertanya, "Bagaimana cara menghadapi greenflation?"
Mahfud segera mengingatkan moderator bahwa pertanyaan Gibran itu mengandung istilah yang cukup asing bagi masyarakat umum. Moderator kemudian meminta Gibran untuk menjelaskan maksudnya.
Lantas, apa itu greenflation?
Mengutip laporan Euronews, green inflation (atau yang disebut Gibran Greenflation) adalah kenaikan harga barang akibat kebijakan lingkungan yang dibuat demi mengusung transisi ke energi hijau.
Saat melakukan transisi dari energi fosil ke energi hijau, maka akan ada peningkatan permintaan pasar sehingga harga akan naik menyesuaikan dengan supply barang yang tersedia.
Jadi, secara umum, greenflation merupakan kontribusi kebijakan lingkungan terhadap biaya penyediaan barang dan jasa yang diteruskan melalui rantai pasokan ke harga konsumen.
Ketika pemerintah terus mengenjot perubahan transisi energi ke energi hijau, akan ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Misalnya komoditi ekspor seperti timah, nikel, bauksit hingga tembaga akan mengalami kenaikan yang cukup tinggi karena tingginya permintaan.
Misalnya, harga logam seperti timah, alumunium, nikel-kobalt telah meningkat hingga 91 persen tahun ini. Itu karena logam digunakan dalam teknologi yang masuk dalam bagian transisi energi menuju energi terbarukan.
Ini tentu bakal meningkatkan biaya produksi sehingga untuk memberikan kompensasi, maka harga dan proses transportasi dinaikkan Kegiatan tersebut tentu mempengaruhi inflasi global yang ditarget mencapai 2 persen per tahun yang merupakan nilai wajar.