Megawati Sindir Pemimpin yang Diam-diam Terjunkan Aparat

Megawati Soekarnoputri di HUT PDI-P ke 51
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bandung  Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa seorang pemimpin seharusnya mengayomi rakyatnya. Bukan justru menerjunkan aparat untuk mengintimidasi rakyat.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Demikian disampaikan Megawati saat orasi dalam kampanye terbuka capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Lapangan Tegallega, Bandung, Minggu, 21 Januari 2024.

"Saya ingin mengatakan kebenaran kepada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya di mana pun mereka berada. Tidak seperti begini, menurunkan secara diam-diam aparat, betul apa tidak? Menurunkan yang namanya polisi. Betul apa tidak?" kata Megawati di atas panggung.

Jelang Pilkada, Megawati Soekarnoputri Minta Warga Pilih Pemimpin yang Punya Prestasi Baik

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri

Photo :
  • vstory

Megawati mengaku heran masih ada saja praktik intimidasi. Ia lantas menyoroti kasus pengeroyokan oleh anggota TNI terhadap relawan Ganjar di Boyolali, Jawa Tengah.

Megawati Ngaku Dapat Laporan Ada Politik Uang Jelang Pilkada 2024

Paadahal, kata mantan Presiden RI tersebut, penyelenggara pemilu banyak memasang spanduk seruan agar pemilu berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

"Tentara sampaip rakyatnya, siapa dia? Dia itu adalah abdi negara. Apa arti abdi negara? Dia harus membantu rakyatnya karena dia pun dijadikan oleh rakyat," kata Megawati.

Megawati menegaskan, tentara dididik untuk membela rakyat dan melindungi negara dari serangan musuh. Bukan malah menyakiti masyatakat.

Megawati Didampingi Puan Maharani Menuju Istana Apostolic Vatikan

Photo :
  • PDIP

"Masa sekarang baru jadi polisi, baru jadi tentara, baru jadi aparat, sudah mulai mengintimidasi rakyatnya? Betul apa tidak? Kepala desa jangan takut, RT jangan takut, karena kamu semua dibayar oleh rakyat Indonesia. Berani apa tidak kalian? Kalau ada yang diintimidasi, lapor, lapor, lapor, dan lapor kepada pemimpin, presiden kamu, lapor kepada presiden kamu! Berani apa tidak? Jangan bohong lho," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya