Survei EPI Center: Partai Gerindra Kalahkan PDIP, PSI Pendatang Baru di Senayan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Jakarta - Peneliti survei Economics & Political Insight (EPI) Center, Mursalin mengatakan Partai Gerindra mengokohkan diri sebagai partai pemenang Pemilu 2024 dengan mengalahkan PDI Perjuangan yang sudah menang pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Menurut dia, elektabilitas Gerindra berdasarkan temuan survei sebesar 18,9 persen.
Sedangkan, Mursalin menyebut PDI Perjuangan bakal gagal mengulang kemenangan yang ketiga kalinya atau mencetak hattrick pada Pemilu 2024 nanti. Kata dia, PDI Perjuangan yang diketuai Megawati Soekarnoputri harus puas menerima posisi runner up atau kedua dibawah Gerindra.
“Partai Gerindra sebesar 18,9 persen; PDI Perjuangan sebesar 16,4 persen; dan Partai Golkar posisi ketiga sebesar 10,5 persen,” kata Mursalin melalui keterangannya pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Selanjutnya, Mursalin mengatakan PKB sebesar 7,3 persen; Partai Demokrat sebesar 5,6 persen; PKS sebesar 5,2 persen; Partai Nasdem sebesar 4,8 persen; PAN sebesar 4,6 persen; PSI sebesar 4,2 persen; dan PPP sebesar 2,7 persen.
“Munculnya pendatang baru di Senayan dimana elektabilitas PSI menembus 4,2 persen; sementara elektabilitas partai berlambang Ka’bah warisan dari fusi 1973 itu terpuruk hanya tersisa 2,7 persen saja,” jelas dia.
Sementara, Mursalin mengungkap potensi kemenangan Partai Gerindra berkaitan erat dengan peta kontestasi Pemilu Presiden 2024. Diketahui, Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 2.
Menurut dia, faktor Jokowi membuktikan dapat menaikkan elektabilitas partai yang didukungnya. Pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, kata dia, contoh bahwa PDI Perjuangan terjaga perolehan suaranya mendekati 20 persen.
Sebaliknya dengan Partai Gerindra, lanjut dia, Jokowi menjadi rival Prabowo pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 hanya memperoleh suara berkisar 11-12 persen. “Suara Gerindra berpotensi melonjak berkat dukungan Jokowi kepada Prabowo pada pemilu kali ini,” ujarnya.
Selain itu, Mursalin mengatakan faktor Jokowi juga tampak besar dalam melonjaknya elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diketuai oleh putra sulungnya, Kaesang Pangarep. Padahal, PSI tidka lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019 lalu.
“Kenaikan itu terjadi setelah Kaesang Pangarep, salah satu putera Jokowi, menjadi Ketua Umum PSI. PSI bahkan mengembangkan ideologi Jokowisme yang diartikan sebagai kemajuan Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi,” pungkasnya.
Survei Economics & Political Insight (EPI) Center dilakukan pada 9-15 Januari 2024, secara tatap muka kepada 1.200 responden mewakili 38 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai-partai politik:
Partai Gerindra: 18,9 persen
PDI Perjuangan: 16,4 persen
Partai Golkar: 10,5 persen
PKB: 7,3 persen
Partai Demokrat: 5,6 persen
PKS: 5,2 persen
Partai Nasdem: 4,8 persen
PAN: 4,6 persen
PSI: 4,2 persen
PPP: 2,7 persen
Partai Perindo: 1,5 persen
Partai Hanura: 0,6 persen
Partai Gelora: 0,4 persen
Partai Ummat: 0,3 persen
PBB: 0,3 persen
Partai Garuda: 0,2 persen
PKN: 0,1 persen
Partai Buruh: 0,0 persen
Tidak tahu/tidak jawab 16,5 persen