Prabowo di Pontianak: Saya Tanya Rakyat, Lebih Penting Makan Siang atau Internet Gratis?
- VIVA/Yeni Lestari
Pontianak - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto menyinggung soal program makan siang gratis dengan program internet cepat gratis yang ditawarkan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.
Di hadapan para relawan dan pendukungnya, Prabowo bertanya, lebih penting mana, program makan siang atau internet cepat gratis.
Hal itu dia sampaikan saat menghadiri acara Konsolidasi Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu, 20 Januari 2024.
“Ada yang mengatakan, tidak penting itu makan siang untuk anak, katanya lebih penting internet. Saya tanya pada rakyat, lebih penting makan apa internet?" tanya Prabowo.
“Makan,” jawab para relawan yang hadir
Prabowo lantas menyebut, orang yang berpikir internet cepat gratis itu lebih penting merupakan orang yang memiliki otak rendah atau pemikiran lambat. “Orang yang bilang rakyat enggak minta makan, saya kira otaknya agak lambat,” ucap Prabowo.
Prabowo kemudian mengatakan, orang dengan otak yang lemah tidak sepantasnya maju sebagai pemimpin, terlebih menjadi seorang calon presiden (capres).
“Kalau orang otaknya enggak jalan, ya jangan jadi pemimpin,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan layanan internet super cepat, gratis dan merata seluruh wilayah Indonesia melalui program GratisIN jika dirinya terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Program ini diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu ekonomi lokal termasuk sektor UMKM.
Menurutnya, pemberian akses internet gratis untuk sekolah membantu memastikan setiap siswa-terlepas dari lokasi geografisnya-memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya pendidikan secara online.
Selain sebagai fasilitas penunjang pendidikan, menurut Ganjar, layanan internet dengan kecepatan tinggi juga akan memberikan dampak positif pada tumbuhnya industri kreatif melalui sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sehingga, hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan lebih cepat.
Menurut Ganjar, kecepatan akses internet di Indonesia merupakan yang ‘lumayan’ lambat di kawasan ASEAN.
"Coverage-nya ternyata tidak terlalu merata, inilah kenapa infrastruktur untuk teknologi informasi kita mesti siapkan, yang kedua, kecepatan internetnya mesti kita tingkatkan," kata Ganjar saat meluncurkan program GratisIN di Borsumy Heritage, Semarang, Jawa Tengah, dikutip Selasa, 2 Januari 2024.
Terkait infrastruktur untuk internet, Ganjar mengungkapkan pembangunannya diharapkan merata termasuk daerah-daerah remote di Indonesia.
"Setelah bicara infrastruktur, kecepatan, lalu siapa yang memanfaatkan? Pertama tentunya para pelajar, dan tadi ada masukan pelaku UMKM, saya kira itu perlu masuk juga. Saya kira apa yang menjadi potensi-potensi dari mereka akan bisa terangkat, pelajar akan mendapat kemudahan," katanya.