Poltracking Sebut Elektabilitas Ganjar-Mahfud Malah Turun Meski Sering Kampanye di Jateng
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Lembaga survei Poltracking melaporkan elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD malah turun meskipun sering berkampanye di Jawa Tengah (Jateng). Berbeda dengan elektabilitas duet nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Tengah dilaporkan menurut Poltracking cenderung meningkat.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda mengatakan di daerah Jawa Tengah-DIY, pada Desember 2023, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud sebesar 54,5 persen. Namun, pada Januari 2024 turun menjadi 47,1 persen.
Sementara, elektabilitas Prabowo-Gibran pada Desember 2023 sebesar 30,3 persen. Kemudian, pada Januari 2024 meningkat 37 persen.
"Di Jawa Tengah - DIY ini menarik perolehan Ganjar terus turun kemudian perolehan Prabowo-Gibran terus naik dan hampir bertemu sudah selisih di margin of error. Jadi, plus minusnya itu 2,9 persen jadi bisa plus atau bisa minus ke bawah jadi bisa hampir ketemu," kata Hanta dalam paparannya secara daring, Jumat, 19 Januari 2024.
Maka itu, Yuda menilai jika tren elektabilitas ini konsisten, maka Prabowo-Gibran bakal mengimbangi suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.
"Ada potensi kalau trennya berlanjut di Jawa Tengah maka ada potensi cross atau paling tidak berimbang di 1 bulan mendatang kalau lihat trennya," jelas Hanta.
Adapun, elektabilitas pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jawa Tengah-DIY pada Desember 2023 sebesar 8,5 persen. Lalu, masuk Januari 2024 menjadi 7,9 persen.
Survei terbaru Poltracking ilakukan dalam kurun waktu 1 sampai 7 Januari 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Sampel pada survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024. Sementara, stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.