Megawati: Kekuasaan Tidak Langgeng, yang Langgeng Hanya Allah

Megawati Soekarnoputri di HUT PDI-P ke 51
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menegaskan kepada seluruh masyarakat di Indonesia untuk melawan intimidasi menjelang pemilu 2024. Ia meminta rakyat tak boleh takut kepada kekuasaan.

Megawati Turun Gunung ke Jateng, Pastikan Pilkada 2024 Bebas Cawe-cawe Eksternal

Hal itu disampaikan Megawati dalam acara perayaan Natal PDI Perjuangan dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di Jakarta International Expo, Kamis, 18 Januari 2024.

"Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat," kata Megawati dikutip, Jumat, 19 Januari 2024.

PDIP Nilai Ada Kejanggalan dalam Putusan PTUN soal Gibran Cawapres

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Lenteng Agung, Jaksel.

Photo :
  • YouTube tvOne

Menurut Presiden Republik Indonesia ke-5 itu, pemilu yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang berasal dari rakyat dan untuk rakyat sendiri. Maka itu, kata dia, rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.

PDIP Hormati Putusan PTUN soal Gibran jadi Cawapres

"Saya pikir, untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak anda lah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang," ucap Megawati.

Megawati juga mengingatkan bahwa setiap orang yang memegang kekuasaan harus berhenti jika masa jabatannya sudah habis. Ia pun menyebut penguasa jangan sampai lupa daratan.

"Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba," ujarnya.

Megawati juga menyinggung soal pepatah Bahasa Sansekerta "Satyam Eva Jayate”, yang dimaknainya bahwa tidak perlu takut dan menjadi lemah karena kebenaran yang pasti menang.

Menurutnya, prinsip itu sangat penting untuk jadi pegangan karena agama apapun mengajarkan bahwa manusia pasti selalu akan diberi cobaan.

"Itu bukan kata-kata saya. Itu adalah ketika abad ke-13, Raden Wijaya sepertinya dibuat sengsara. Dan ada Mpu yang mengatakan, jangan takut dan jangan lemah, beranilah, jujurlah, kemenangan selalu ada, kebenaran selalu ada, dan pasti menang,” katanya.

Suasana di sekolah partai PDIP Lenteng jelang acara peringatan HUT PDIP ke-51

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Akan tetapi, kata dia, jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran.

"Sebagai manusia selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu. Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya