Survei Poltracking: Prabowo-Gibran 46,7 Persen, Amin 26,9 Persen, Ganjar-Mahfud 20,6 Persen
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Lembaga Poltracking Indonesia, merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menjelang Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, masih di posisi teratas dengan 46,7 persen.
Sementara itu, untuk pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau Amin berada diangka elektabilitas 26,9 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 3 berada di posisi terakhir, Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan 20,6 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda, mengatakan bahwa tren kenaikan ada pada capres-cawapres nomor 1 dan 2. Prabowo-Gibran mengalami trend kenaikan sebesar 1,5 persen.
"Trend elektabilitas Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar mengalami sedikit kenaikan sebesar 3,8 persen," kata Hanta Yuda dalam paparannya secara daring, Jumat, 19 Januari 2024.
Sementara untuk trend elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan sebesar 6,7 persen. Yuda menyebut penurunan elektabilitas yang diusung PDIP, PPP, Hanura dan Perindo itu turun dari Desember 2023 hingga awal Januari 2024.
"Sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD masih mengalami penurunan hingga awal Januari 2024, penurunan dari Desember 2023 ke Januari 2024 yakni (6,7 persen)," katanya.
"Trend yang dialami oleh ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden membuat Prabowo-Gibran masih unggul dibanding dua kandidat lainnya," imbuhnya.
Survei ini dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 Januari 2024 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Sampel pada survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Klaster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.