Megawati Ungkit Lagi Kasus TNI Aniaya Relawan Ganjar di Boyolali: Saya Ngenes
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Jelang pencoblosan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri meminta agar aparat memastikan insiden rakyat disiksa seperti di Boyolali, Jawa Tengah tak terulang lagi.
Insiden Boyolali beberapa waktu lalu jadi sorotan publik karena sejumlah anak muda yang diduga relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya sejumlah anggota TNI lantaran kendaraan motornya gunakan knalpot brong.
Megawati yang merasa sedih dengan peristiwa itu meminta agar rakyat tak dikorbankan.
"Jangan korbankan anak-anak itu. Masa tidak sedih," kata Megawati dalam acara perayaan Natal PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud di Jakarta International Expo, Kamis, 18 Januari 2024.
Menurut dia, aparat seperti tidak memahami anak-anak muda yang kadang kreativitasnya bersinggungan dengan aturan. Di sisi lain, Megawati bukan hendak membenarkan anak muda di Boyolali yang menggunakan knalpot brong. Namun, ia tak sepakat dengan reaksi aparat yang berlebihan.
“Kayak tidak pernah muda saja, namanya anak muda. Bukannya saya setuju knalpot brong. Namun, kan bukan begitu caranya memperingatkan,” kata Megawati.
Pun, dia mengingatkan aparat pemerintahan sebenarnya bagian dari rakyat. Maka itu, seharusnya jangan pernah menyakiti hati rakyat.
Megawati minta agar masyarakat biasa yang merasa terintimidasi dengan aparat, agar mengajak mereka bicara.
“Jadi, nanti kalau ada yang intimidasi, jangan takut. Katakan, Pak sudahlah, situ anak rakyat, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh rakyat lewat pajak dan sebagainya,” lanjut Megawati.
Kemudian, ia juga minta agar pihak tertentu tak mengorbankan para prajurit dan anggota aparat di bawah untuk berhadapan dengan rakyat biasa.
“Saya ngenes, karena yang disuruh turun adalah prajurit dan bintara, yang mungkin suatu hari yang disalahkan mereka juga. Tak adil kan? Tak fair kan? Betul apa tidak?” kata Megawati.