Hengkangnya Maruarar Dinilai Bakal Pengaruhi Soliditas PDIP Jelang Pilpres 2024
- Instagram @maruararsirait
Jakarta – Hengkangnya Politisi Senior Maruarar Sirait dinilai menjadi sebuah kerugian besar bagi PDI Perjuangan (PDIP). Sebab keputusan tersebut turut berimbas pada soliditas partai pimpinan Megawati Soekarno Putri tersebut menatap pelaksanaan Pilpres 2024.
Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza mengatakan, keluarnya Ara, sapaan akrab Maruarar menunjukkan soliditas PDIP sedang rapuh. Pasalnya, Ara merupakan kader senior yang telah menunjukkan loyalitasnya selama ini.
“Keluarnya Maruarar juga menunjukkan rapuhnya soliditas kepartaian, juga ideologi partai tidak lagi menjadi perekat kebersamaan,” kata Efriza dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis 18 Januari 2024.
Menurutnya, mundurnya Ara dapat mempengaruhi stabilitas internal PDIP yang akan mengganggu semangat para kader. Sebab, Ara menyatakan hengkang di waktu yang sangat kritis menjelang hari pencoblosan Pilpres mendatang.
Terlebih lagi, dia menambahkan, sosok Ara merupakan sosok kader senior PDIP yang sangat dihormati. Hal tersebut tentunya akan mengurangi loyalitas kader PDIP di sejumlah daerah.
“Mundurnya Ara juga dapat memengaruhi menurunnya daya semangat para kader PDIP, sebab Ara mundur sekitar sebulan mau pencoblosan,” ujar Efriza.
Seperti diketahui sebelumnya, Ara memutuskan keluar dengan menyambangi kantor DPP PDI-Perjuangan di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada hari ini, Senin 15 Januari 2024 lalu. Secara simbolik, Ara mengembalikan Kartu Anggota Partai tanda ia resmi keluar.
Ara menyebut alasannya keluar karena memilih untuk tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena menurutnya, Jokowi adalah pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat.
"Saya ucapkan terima kasih ke Bu Mega, sudah izinkan saya berbakti kepada PDIP. Dan saya berdiskusi dengan keluarga terdekat. Saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," kata Ara