Nusron Yakin Maruarar Sirait Tak Bakal Dukung Anies: Pasti Dukung Prabowo
- VIVA/Andrew Tito.
Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meyakini Maruarar Sirait tak akan bergabung dengan Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) usai hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP).
Sebab, menurutnya, Maruarar atau yang akrab disapa Ara itu tidak memiliki sama sekali keterkaitan ideologi maupun nilai-nilai yang terbangun di kubu paslon nomor urut satu itu.
"Mau dukung siapa, dukung Anies enggak mungkin, kalau Ara dukung Anies-Muhaimin enggak mungkin, enggak ada kimianya, enggak ketemu," ucap Nusron kepada wartawan di Media Center TKN, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024.
Maka dari itu, Nusron menilai sulit untuk mempersatukan visi-misi antara Ara dengan yang diperjuangkan pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.
"Chemistry-nya enggak cocok, enggak ketemu, enggak nyambung chemistry-nya," kata Nusron.
Lebih lanjut, Nusron justru lebih yakin Maruarar Sirait akan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Terlebih, alasan Maruarar Sirait hengkang salah satunya ingin mengikuti langkah politik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Ya dia mau dukung siapa kalau enggak dukung Prabowo itu, ya kalau alasan pindahnya karena pak Jokowi ya pasti dukung Prabowo-Gibran lah," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, politikus PDI Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait menyambangi DPP PDIP pada Senin, 15 Januari 2024. Pada kesempatan itu, ia menyatakan keluar dari partai banteng moncong putih.
Pria yang akrab disapa Ara itu mengatakan, dirinya sudah bertemu langsung dengan Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto di Kantor DPP PDIP untuk berpamitan.
"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," ujar Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 15 Januari 2024.
Maruarar pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.
"Saya ucapkan rerima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," katanya.
Ara mengungkapkan alasan dirinya pamit dan mundur dari PDI Perjuangan (PDIP). Ia mengaku, dirinya mundur dari partai banteng moncong putih itu karena mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ungkap Ara.