Elektabilitas Anies dan Ganjar Rontok dampak Duet Ofensif terhadap Prabowo, Menurut Survei IPS
- Istimewa
Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Rkaa kembali diunggulkan dalam berbagai lembaga survei menjelang pencoblosan pada 14 Februari 2024. Kini, Prabowo dan Gibran unggul hingga 51,8 persen berdasarkan hasil survei Indonesia Polling Stations (IPS).
Direktur Riset Indonesia Polling Stations (IPS) Alfin Sugianto mengatakan survei dilakukan di 38 provinsi seluruh Indonesia pada 7 hingga 14 Januari 2024, dengan jumlah 1.220 responden dan melalui teknik pengambilan multistage random sampling, teknik wawancara melalui telepon dengan margin of error +/- 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
“Ketika IPS mengajukan pertanyaan kepada responden, jika saat ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) paslon manakah yang akan dipilih dari tiga paslon presiden-wakil presiden yang ada saat ini. Hasilnya, sebanyak 51,8 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Prabowo-Gibran,” kata Alfin, Selasa, 16 Januari 2024.
Sedangkan Anies-Muhaimin, katanya, hanya dipilih 21,3 persen responden, dan Ganjar-Mahfud kian terbenam dengan elektabilitas 19,2 persen saja. Warga yang belum bisa membuat keputusan (undecided) tinggal 7,7 persen. “Ini artinya, modal elektoral Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud untuk mengejar elektabilitas Prabowo-Gibran sangat terbatas,” katanya.
Menurut dia, rontoknya elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD memiliki korelasi dengan Debat Calon Presiden pada Minggu malam, 7 Januari 2024. Pada debat saat itu, secara mengejutkan terjadi duet maut antara Anies dan Ganjar untuk menjalankan strategi serangan total terhadap capres Prabowo Subianto.
“Hasilnya, duet ofensif kedua capres itu justru menjadi bumerang. Tingkat antipati publik terhadap keduanya makin meningkat, sementara gelombang simpati publik terhadap Prabowo makin menguat. Elektabilitas Anies-Muhaimin cenderung menurun dan Ganjar-Mahfud semakin terbenam di posisi juru kunci,” katanya.
Pada saat yang sama, kata Alfin, pasangan Prabowo-Gibran yang terus dihujani serangan dan kritik malah kebanjiran simpati publik luas. Elektabilitas Prabowo-Gibran telah melewati ambang batas minimal untuk memenangkan Pilpres dalam satu putaran saja.
“Jika tren seperti ini terus berlanjut hingga 14 Februari 2024 nanti, dalam arti tidak ada gempa politik dengan magnitudo yang tinggi di Tanah Air, hampir pasti Prabowo-Gibran akan menuntaskan Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran saja,” katanya.