Ketua TKN Tanggapi Santai Isu Koalisi 01 dan 03 jika Pilpres 2024 Dua Putaran
- VIVA/Andrew Tito
Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengaku tak khawatir dengan isu koalisi kubu pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama kubu pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
"Ya, silakan saja, kan ada strategi yang di atas, dan di bawah ya, udah nanti kita lihat aja," kata Rosan kepada wartawan di Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.
Rosan menegaskan bahwa TKN dan seluruh relawan bergerak secara masif untuk memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk menang satu putaran di Pilpres 2024.
Yang paling penting sekarang bagi TKN dan para relawan, katanya, fokus menjalankan semua program dan rencana, termasuk strategi dan sosialisasi visi dan misi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Rosan juga meminta seluruh pihak pendukung Prabowo-Gibran untuk berkampanye dengan bersih yang bebas dari berita hoaks dan kecurangan-kecurangan pemilu lainnya.
"Yang penting kita akan lakukan kampanye ini dengan baik, dengan tidak menyebarkan berita-berita hoaks ataupun melakukan black campaign, sehingga kita bisa menang dengan baik dan bermartabat," katanya.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya mengaku pernah bertemu dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK). Hasto menyebut kecurangan pemilu juga dirasakan JK. Lantas apakah koalisi kubu Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo berpeluang terjadi jika pilpres masuk putaran kedua?
Hasto menegaskan bahwa kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD sudah menjalin komunikasi dengan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Jadi, tim hukum kami memang sudah membangun komunikasi. Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, di mana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser, tidak lagi menempatkan rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya," ujar Hasto kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 12 Januari.
"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," ujarnya.