Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Capai 50%, Berpeluang Menang Satu Putaran

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Debat Kedua Cawapres Pemilu 2024
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

JakartaLembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil survei jelang Pilpres 2024 pada Senin, 15 Januari 2024. Lembaga SPIN menggelar survei sepanjang periode 8-14 Januari 2024, dengan responden sebanyak 2.178 responden dari 38 provinsi Indonesia terlibat dalam survei tersebut.

Terpopuler: Viral Rombongan Presiden Prabowo, Penampilan Terbaru Rista Juniati, 2 Fotografer Cabul Ditangkap

Terungkap, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berpeluang menang satu putaran pada 2024.

Mayor Teddy Indra Wijaya mendampingi Prabowo-Gibran di acara debat

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana
Soal Polemik PPN 12 Persen, Gerindra Nilai PDIP Lupa Ingatan

Direktur eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik melampaui 50 persen. Menurut dia, angka tersebut melesat semakin jauh mengungguli dua kandidat lainnya. 

"Perolehan suara untuk 02, cenderung meningkat jadi 50,9 persen. Saya bisa bayangkan, kalau tinggal 0,1 persen lagi, jadi 51 persen. Berarti 50+1, bisa satu putaran," kata Igor di Jakarta pada Senin, 15 Januari 2024.

Survei: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi RI 2025 di Era Prabowo Bisa Lebih Baik

Sementara, kata dia, pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) meraup elektabilitas mencapai 18,7 persen. “Sedangkan, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebesar 23,5 persen,” ujarnya.

Tiga Paslon Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024

Photo :
  • VIVA

Kemudian, Igor menjelaskan elektabilitas Anies dan Ganjar menurun pasca debat calon presiden yang diselenggarakan KPU RI di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu malam, 7 Januari 2024. Menurut dia, gaya debat calon presiden mempengaruhi angka dukungan masyarakt.

"Terutama Anies-Muhaimin, cukup dalam terkoreksi. Mungkin ini dampak dari gaya debat Anies yang terlalu menyerang Prabowo. Keingingan Anies mendapatkan peningkatan poin dukungan, tapi malah blunder. Yang memperoleh poin dukungan justru Prabowo,” ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya