Diisukan Bergabung, Fahri Hamzah Nilai Niat Awal Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Tidak Kuat

Tiga pasangan calon presiden: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Ist

Jakarta – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah melihat isu bergabungnya paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang bergulir belakangan sebagai tanda bahwa keduanya setengah hati mengurusi pencapresan. 

Presiden Prabowo Dinilai Bisa Lakukan Ini soal PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Wakil Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran

Photo :
  • Partai Gelora

Fahri bahkan menilai keduanya tidak serius dan hanya menuruti arah angin yang ditentukan oleh kelompok yang ingin menguasai panggung politik. 

Elite PKS Puji Program Quick Win Era Prabowo tapi Wanti-wanti Awas Kebocoran Anggaran

“Yang terpenting digarisbawahi adalah bahwa bergabungnya 01 dan 03 menandakan bahwa niat mereka untuk maju itu sebenarnya tidak kuat dari awal,” kata Fahri kepada awak media di Jakarta, Minggu, 14 Januari 2024. 

“Mereka hanya didorong oleh orang lain di belakang mereka sehingga mereka gampang sekali berubah dan gampang sekali berbelok-belok dan disetir dari belakang oleh orang orang yang sebenarnya kita tidak tahu,” lanjut dia. 

Prabowo Sampaikan Ucapan Natal, Ajak Masyarakat Wujudkan Indonesia yang Damai dan Sejahtera

Menurut Fahri, sikap tersebut sangat berlawanan dengan kubu 02, yakni paslon Prabowo-Gibran dan Koalisi Indonesia Maju yang sejak awal memiliki tujuan yang jelas. 

Pernyataan dan langkah yang dilakukan kubu Prabowo-Gibran, lanjut Fahri, tidak pernah meleset apalagi keluar dari konteks upaya memakmurkan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Fahri Hamzah, Waketum Partai Gelora

Photo :
  • Partai Gelora

“Hanya 02 yang niatnya sejak awal membangun rekonsiliasi dan meneruskan capaian pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya, khususnya Pak Jokowi untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya. 

“Kalo yang lainnya kita ikuti, bisa berbalik ke belakang dan bisa mundur dari apa yang sudah kita capai sekarang,” pungkas Fahri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya