Budiman Sudjatmiko: Keadilan Tanpa Mengoreksi Ketimpangan Sama Dengan Omon-omon
- Dok. PSI
Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menilai paparan Prabowo Subianto dalam dialog Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia beberapa waktu lalu, menunjukkan konsistensinya dalam memperbaiki ketimpangan yang ada di Indonesia.
Budiman menuturkan, pendapat yang dilontarkan Prabowo lebih dari sekadar melempar wacana pembangunan keadilan belaka. Menurutnya, Prabowo fokus pada upaya memperbaiki ketimpangan yang dapat diraihnya dengan langkah yang jelas.
“Membangun keadilan tanpa langkah konkret hanya wacana yang sarat nuansa etis. Sementara mengoreksi ketimpangan, harus dibangun dengan upaya yang logis, rasional. Ingin keadilan tanpa mengkoreksi ketimpangan itu tidak mungkin, itu sama dengan omon-omon" kata Budiman kepada wartawan di Jakarta, Minggu, 14 Januari 2024.
Budiman mencontohkan, program hilirisasi sebagai satu upaya logis dan rasional yang terus didorong Prabowo. Menurutnya hilirisasi bisa menjadi ‘solusi antara’ yang efektif untuk memperbaiki ketimpangan tersebut.
Budiman menuturkan, dalam hal industri ekstraktif dan hilirisasi, Prabowo dinilai paham akan masalahnya. Dia menuturkan, ketimpangan nilai tambah antara pebisnis bahan mentah dan manfaat yang diterima masyarakat di sekitar area pertambangan adalah sesuatu yang nyata terjadi.
“Dengan hilirisasi pebisnis bahan mentah tidak lagi seenaknya hanya keruk, jual, kirim. Rakyat juga bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dan manfaat ekonomi lainnya berkat hilirisasi, karena bahan tersebut diproses terlebih dahulu." terangnya.
Bahkan manfaatnya terang Budiman, akan lebih besar lagi jika hilirisasi nantinya diikuti dengan industrialisasi.
“Jika hilirisasi kemudian dilanjutkan dengan industrialisasi skala penuh, maka akan menghasilkan produk-produk yang bernilai tinggi. Makin banyak masyarakat terbantu. Lebih banyak pekerjaan, lebih tinggi standar kehidupan.” imbuhnya.
Usaha memperbaiki ketimpangan lewat hilirisasi ini, dinilai Budiman, adalah bukti Prabowo adalah pemimpin yang strategis dan visioner.
"Pak Prabowo adalah tipe pemimpin strategis dan visioner yang selalu punya pemikiran dan tindakan berjangka panjang. Bukan pemimpin yang bermodal populisme dan hanya tebar janji jangka pendek," tegas Budiman.
"Bukan tipe pemimpin yang hanya pandai menyusun kata, sekedar retorika omon-omon," sambungnya.