Kapolri Bilang Pemimpin Itu Bisa Lanjutkan Estafet, Anies: Memang Harus Estafet
- VIVA/M Ali Wafa
Sumatera Utara – Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menjelaskan bahwa seorang pimpinan itu harus bisa estafet kepemimpinan sebelumnya. Memang, kata Anies, sejatinya sosok pemimpin harus seperti itu.
"Setiap kepresidenan memang melanjutkan. Pak Jokowi melanjutkan Pak SBY, Pak SBY melanjutkan Bu Mega, Bu Mega melanjutkan dari Pak Gus Dur, Gus Dur melanjutkan dari Pak Habibie, Pak Habibie melanjutkan dari Pak Harto, Pak Harto melanjutkan dari Bung Karno," ujar Anies kepada wartawan dikutip Sabtu 13 Januari 2024.
Anies menjelaskan bahwa dirinya pun siap untuk melakukan estafet kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), tetapi harus ada sebuah hal perubahan.
"Jadi memang ada estafet seperti itu. Insya Allah, kami pun secara kepemimpinan negeri ini berkelanjutan. Di dalam setiap fase tentu membawa perubahan, karena itu lah setiap era kepemimpinan ada pembaruan," ujarnya.
Jika pemimpin hanya estafet tanpa melakukan sebuah perubahan, kata dia, maka itu akan berdampak kerugian untuk negara Indonesia.
"Merugilah bangsa ini kalau tidak ada pembaruan. Selalu setiap fase itu ada pembaruan," ujarnya.
Anies juga tak mau mengaitkan pernyataan Kapolri dengan sebuah dugaan keberpihakan. Sebab, masyarakatlah yang bisa menilai.
"Nanti rakyat bisa menilai, tapi saat ini rakyat cukup waspada, bahwa suara mereka harus tercermin dalam tabulasi. Karena itu adalah suara milik rakyat," kata Anies.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal seorang pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Hal itu diungkapnya dalam sambutan pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan.
"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan. Akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," demikian seperti dikutip dari YouTube Divisi Humas Polri, pada Jumat, 12 Januari 2024.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini mengharapkan agar perbedaan pendapat tidak merusak cita-cita seluruh masyarakat Indonesia. Dia menyebut, masyarakat tentu ingin siapa pun yang jadi pemimpin adalah yang terbaik.
"Kita menginginkan siapa pun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon, tentulah para pemimpin-pemimpin terbaik," ujar dia.
Lebih lanjut, eks Kapolda Banten ini turut minta semua pihak juga tokoh lintas agama mendinginkan suasana atau cooling system selama pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Cooling system, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam sodara-saudara dari lintas agama, dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita. Kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan, di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada," katanya.