Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, JK: Agar Masyarakat Tahu Integritas Seseorang
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, punya pandangan berbeda dari Presiden Joko Widodo, terkait debat ketiga capres pada Minggu 7 Januari 2024 adalah menyerang personal atau pribadi, sehingga tidak memberikan edukasi kepada masyarakat yang menyaksikan.
Debat calon presiden ketiga yang diselenggarakan KPU RI di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu malam, tema debatnya terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik dan globalisasi.
“Pandangan kan boleh beda-beda. Memang temanya seperti yang kita tau pertahanan, siber, lima temanya,” kata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, di kediamannya kawasan Jakarta Selatan pada Rabu, 10 Januari 2024.
Menurut politisi senior Partai Golkar ini, masyarakat ingin disamping mengetahui wawasan calon pemimpinnya tapi juga mengetahui bagaimana integritasnya calon tersebut. Dengan begitu, kata JK, integritas seseorang juga bisa diungkit agar publik tahu.
“Saya kira tidak apa-apa agar masyarakat tahu tentang integritas seseorang. Pandangan kan boleh beda-beda,” ujarnya.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia, PMI, juga pernah berdebat keras saat menjadi cawapres di Pilpres 2014 mendampingi Presiden Jokowi melawan Prabowo Subianto. Memang, kata dia, debat itu harus berpikir kritis.
“Jadi debat itu sejak dulu begitu. Saya dengan Jokowi juga luas waktu debat, waktu lawan Pak Prabowo juga. Saya katakan bahwa pertanyaan yang ada hubungannya dengan kebijakan akan seseorang, itu juga penting untuk melihat integritas orang, calon itu karena masyarakat perlu tahu juga calonnya integritasnya bagaimana,” jelasnya.