Jubir Blak-blakan soal PT TMI yang Dituduh 'Ordal' Prabowo di Proyek Alutsista

Debat Capres-Cawapres Pertama Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Perdebatan sengit selama sesi debat ketiga calon presiden (capres) 2024 terus bergulir bak bola panas -- mengisi ruang-ruang publik. Tentu yang paling disorot ialah gencarnya serangan yang disampaikan capres nomor urut 1 Anies Baswedan kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto selama debat berlangsung.

Intip Kesiapan Edy Rahmayadi Jelang Debat Kedua Pilgub Sumut Lawan Bobby Nasution

Salah satu serangan Anies yang dilayangkan ke Prabowo adalah banyaknya "orang dalam" (ordal) pada pengadaan alat utama sistem pertahanan atau Alutsista di Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah kepemimpinan Prabowo.

Anies menyebut ada perusahaan yang diduga berkongsi dengan Prabowo terkait pengadaan alutsista di Kemhan. PT Teknologi Militer Indonesia (TIM) pun disebut Anies. Perusahaan itu diduga ikut cawe-cawe proyek alutsista.

Istana Sebut Pertemuan Prabowo-Jokowi di Solo Cuma Kunjungan Bestie

Juru bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan PT TIM yang disebut Anies dalam debat capres tidak ikut cawe-cawe dalam proyek pengadaan alutsista di Kemhan. 

Prabowo Subianto bersama Jubirnya Dahnil Anzar Simanjuntak

Photo :
  • IG Dahni Anzar Simanjuntak
Ridwan Kami Ketemu Prabowo dan Jokowi, Jubir Pramono-Rano: Mas Pram Lebih Dekat Dengan Kedua Tokoh

Ia menerangkan PT TMI merupakan perusahaan yang didirikan yayasan pensiun di Kementerian Pertahanan yang berfungsi melakukan peer review terhadap semua project alutsista yang dilakukan Kemhan.

"Orang-orang di PT TMI itu adalah terdiri dari orang-orang para ahli pesawat, ahli teknologi dan macam-macam. Ketika ada kontrak (alutsista) mereka memastikan apakah kualitas dari alutsista sesuai atau tidak," kata Dahnil Anzar dalam perbincangan di tvOne dikutip Kamis, 11 Januari 2024.
 
Dahnil membantah kehadiran PT TMI dalam proyek alutsista memunculkan konflik kepentingan karena hanya menguntungkan segelintir orang.  

"Justru ketika ada TMI ini kita sedang memastikan supaya proses pembelian alutsista menjadi transparan, jadi akuntabel. Bukan kemudian TMI ikut cawe-cawe terkait penetapan project apa dan macam-macam, tapi mereka melakukan peer review," tegasnya

Dalam debat ketiga capres pada Minggu malam lalu, Prabowo telah membantah pernyataan Anies soal "orang dalam" di Kementerian Pertahanan. Sayangnya, mantan Danjen Kopassus itu tak menjawab lebih jauh pertanyaan Anies soal keterlibatan PT TMI dalam proyek-proyek alutsista di Kemhan.

"Jadi, semua data yang saudara ungkapkan itu keliru semua," kata Prabowo saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.

Prabowo mengaku bersedia untuk duduk bersama dengan Anies guna membuka data yang sebenar-benarnya. 

"Saya bersedia kita duduk, kita buka-bukaan. Mau bicara food estate, mau bicara apa, PT Teknologi Militer Indonesia, kita bisa buka, ya 'kan," ujarnya.

Ordal Prabowo

Anies menolak undangan Prabowo untuk berdiskusi -- buka-bukaan di forum lain mengenai masalah pertahanan. Menurut Anies, diskusi berdua di atas meja tersebut tidak diperlukan karena tidak berada dalam forum terbuka. 

"Ini adalah forum untuk seluruh rakyat paham, bukan ngopi di ruang yang tertutup, jelaskan di forum tadi, dan sesempit apapun waktu yang diberikan, gunakan untuk menyampaikan dan itu semua bisa disampaikan," kata Anies dalam Debat Pilpres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu, 7 Januari 2024.  

Sebelumnya, dalam debat ketiga, Anies Baswedan mengatakan bahwa banyak "orang dalam" pada pengadaan alutsista di Kemenhan saat kepemimpinan Prabowo. Ia juga menyebut beberapa nama perusahaan yang dia duga adalah "orang dalam" Prabowo.

"Ketika Bapak memimpin Kemenhan, banyak 'orang dalam' dalam pengadaan alutsista. PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defense Security, lalu 'orang dalam' dalam pengelolaan food estate," kata Anies.

Selain itu, Anies menyinggung kembali soal pelanggaran etik dalam pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo.

Menurut Anies, Prabowo bertolak belakang dengan pernyataannya bahwa etik adalah hal penting dalam sebuah kepemimpinan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya