Penjelasan Istana soal Jokowi Bagi Kaos Dekat Spanduk Prabowo-Gibran
- VIVA/Cahyo Edi
Jakarta - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana buka suara soal Presiden Joko Widodo (Jokowo) membagikan kaos tapi ada poster calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Banten pada Senin, 8 Januari 2024.
“Itu kan ada acara Kemendes bertemu dengan kepala desa. Setelah selesai acara, bapak seperti biasa kan menemui warga yang berkumpul di depan, di luar acara di jalan. Kita tahu bahwa di luar acara pasti banyak spanduk, sehingga ketangkap kamera,” kata Ari di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa, 9 Januari 2024.
Namun, Ari menegaskan spanduk pasangan Prabowo dan Gibran itu tidak ada kaitan dengan acara yang dihadiri Presiden Jokowi. Sebab, kata dia, lokasi pembagian kaos oleh Presiden Jokowi di luar acara resmi.
“Sebenarnya itu berada di luar acara, tidak berkaitan dengan Presiden. Itu acaranya sudah selesai dan tentu di dalam lokasi acara steril. Setelah bapak keluar dari lokasi acara, membagikan bansos ke masyarakat yang berkumpul di jalan, nah di situ ketangkap. Banyak poster sebenarnya di luar itu, karena daerah perumahan,” jelas dia.
Alasan bansos dilanjutkan
Namun demikian, Ari mengatakan Presiden Jokowi sudah memerintahkan jajaran Kabinet Indonesia Maju supaya melanjutkan program pemberian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, meskipun ada pihak calon presiden dan calon wakil presiden yang menentang.
“Kan pertimbangannya adalah situasi yang dihadapi oleh masyarakat miskin kita berhadapan dengan kenaikan harga bahan pangan, dan itu belum tentu bisa pulih cepat, karena situasi El Nino membuat masa tanam dan panen raya juga mundur kan,” ungkapnya.
Kemudian, kata dia, harga pangan meningkat karena situasi geopolitik global. Jadi, situasi seperti ini harus direspon cepat dengan afirmasi oleh pemerintah. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah memerintahkan daya beli masyarakat itu harus dijaga, jangan sampai masyarakat miskin saat ini tertekan luar biasa akibat kenaikan harga.
“Juga akan bisa membuat mereka tidak hanya daya belinya meningkat, tapi juga berhadapan dengan situasi politik, kan tidak menimbulkan keresahan dalam situasi satu sisi ekonomi dan juga dari sisi politik. Karena, tentu dengan syarat Presiden menekankan bahwa penyaluran Bansos itu harus betul tepat sasaran,” jelas dia.
Tentu saja, Ari memastikan pemberian program bantuan sosial ini tidak ada kaitannya dengan Pemilu Presiden 2024. Akan tetapi, kata dia, program bantuan sosial ini pertimbangan El Nino.
“Tidak ada kaitan dengan pemilu, ini kaitannya dengan situasi yang kita hadapi, terutama berhadapan dengan El Nino dan kenaikan harga pangan yang tidak hanya dihadapi di Indonesia, tapi juga harga global,” tuturnya.