Anies Dilaporkan ke Bawaslu karena Diduga Fitnah Prabowo soal Lahan, Timnas Amin: Itu Fakta
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Calon presiden atau capres nomor urut 1 Anies Baswedan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu terkait dugaan fitnah soal pernyataan luas lahan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Luas lahan itu disinggung Anies saat debat ketiga.
Terkait laporan itu, Juru Bicara Timnas Pemenanga Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Muhammad Iqbal mengatakan pernyataan Anies saat debat capres soal luas lahan merupakan fakta, bukan informasi bohong alias hoaks. "Apa yang disampaikan Pak Anies adalah fakta," kata Iqbal kepada wartawan, Selasa, 9 Januari 2024.
Iqbal menambahkan omongan Anies merujuk pernyataan Presiden Jokowi pada 2019. Dia mengatakan Prabowo tak membantah ucapan Jokowi tersebut. "Itu merujuk statement yang disampaikan Pak Jokowi tahun 2019 dan Pak Prabowo tidak membantah," ujarnya.
Maka itu, ia heran dengan adanya laporan tersebut. Namun, Iqbal yakin Bawaslu tidak akan memproses laporan tersebut. Sebab, menurut dia, tak ada pelanggaran yang dilakukan Anies.
"Kami yakin laporan tidak akan diproses karena tidak ada yang dilanggar," ujarnya.
Pihak pelapor ke Bawaslu dalam perkara ini adalah Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB). Perwakilan (PHPB), Subadria Nuka menyebut luas bidang tanah pribadi milik Prabowo yang disampaikan Anies tidak benar.
"Terkait bidang-bidang tanah yang dimiliki oleh Prabowo Subianto adalah seluas 340 hektare, maka hal tersebut adalah tidak benar. Karena diketahui tanah-tanah pribadi yang dimiliki oleh Prabowo Subianto adalah sebagaimana yang disampaikan didalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Prabowo tercatat memiliki tanah dan bangunan senilai Rp 275.320.450.000," kata Subadria Nuka, dalam keterangannya, Senin, 9 Januari 2024.
Dia juga menyoroti pernyataan Anies saat debat ketiga yang dinilai menyerang personal Prabowo, baik sebagai Menteri Pertahanan maupun pribadi. Subadria menyampaikan saat debat ketiga, Anies sempat melontarkan omongan bahwa anggaran pertahanan Rp700 triliun. Lalu, Anies dianggapnya menyinggung kinerja Prabowo sebagai Menhan dengan beri nilai 11 dari 100.
Saat debat ketiga, Anies dalam paparan visi misinya menyinggung adanya tantangan dalam pertahanan di sisi lain mulai tantangan virus cyber attack di handphone dan komputer. Dia juga menyoroti isu perdagangan manusia dan perdagangan anak-anak.
Kemudian, Anies menyoroti Rp700 triliun anggaran Kemenhan. Bagi eks Gubernur DKI Jakarta itu anggaran malah dialokasikan untuk beli alutsista bekas. Padahal, menurut Anies, banyak tentara Indonesia lebih tidak memiliki rumah dinas.
"Justru digunakan untuk membeli alat-alat Alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Sementara, menterinya Pak Jokowi punya lebih dari 340 hektar tanah di Republik ini, ini harus diubah," jelas Anies.