Cerita Kaesang Pangarep, Awalnya jadi Pengusaha Lalu Ikut Jejak Jokowi Terjun ke Politik

Kaesang Pangarep, Konser Pilpres Santuy Ojo Rungkad PSI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Silaturahmi politik oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, PSI, Kaesang Pangarep, masih berlanjut di Sumatera. Kali ini, putra bungsu Presiden Jokowi itu berada di Riau.

Asosiasi Pengusaha Konstruksi Tolak Kenaikkan PPN Jadi 12 Persen, Harga Material Bisa Meroket

Di sana, Kaesang bersilaturahmi dan diskusi dengan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau.

Dalam pertemuan itu, salah satu pertanyaan yang diajukan ke Kaesang adalah kenapa dia terjun ke politik.

Simak Cara Mudah Pencairan Dana Bantuan Sosial PIP November 2024

Pada kesempatan itu, Kaesang mengatakan baru kenal dengan politik saat ayahnya, Jokowi, menjadi Wali Kota Solo. Namun belum berpikiran untuk masuk politik, justru yang dia inginkan adalah pengusaha.

“Kami sebagian keluarga masih berpikiran, saya akan menjadi pengusaha kalau sudah besar,” ujar Kaesang di hadapan anggota dan pengurus PSMTI Riau, dikutip Senin 8 Januari 2024.

Heboh Pengajar Cosplay Jadi Murid SMA di Hari Guru Nasional, Warganet: Pasti Gurunya Gen Z

Waktu berjalan, ternyata Kaesang tidak hanya menjadi pengusaha tetapi juga memilih masuk ke politik seperti ayahnya. Juga mengikuti jejak sang kakak, Gibran Rakabuming Raka, yang kini maju sebagai cawapres di Pilpres 2024. 

“Politik menjadi satu bagian yang seru dan indah karena kita melakukan sesuatu di politik itu, bisa merubah sesuai dengan apa yang kita inginkan,” kata Kaesang.

Perubahan yang bisa dilakukan di politik untuk kepentingan umun, dia mencontohkan terkait regulasi yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu, Kaesang memiliki usaha yang mendidik remaja untuk memahami IT Programmer dan memberikan pendidikan gratis selama tiga bulan. 

“Mereka yang sudah terdidik dicarikan pekerjaan,” terang Kaesang.

Kaesang ingin caranya memberikan pelatihan atau pendidikan kepada remaja, bisa menjadi bagian dari kurikulum di Kemendikbud Ristek. Hal itulah yang mendorong dirinya akhirnya memilih untuk terjun ke dunia politik.

“Itulah kenapa saya pengen di politik, supaya saya punya akses,” terang Kaesang.

Dia ingin berkontribusi di bidang pendidikan, dengan cara masuk ke politik. Sebelumnya, Kaesang membantu Taman kanak-kanak (TK) yang belum tersertifikasi sehingga anak yang selesai pendidikan di sekolah tersebut tidak memiliki ijazah.

“Selama dua bulan teman-teman PSI membantu sekolah hingga akhirnya sekolah tersebut memiliki sertifikasi,” terang Kaesang.

Maka saat ia di PSI sekarang, maka akan terus berusaha membantu masyarakat yang kesulitan lewat jalur politik ini. Kaesang mengaku masuk politik tidak memberi banyak uang dibandingkan dengan menjadi pengusaha. Tetapi yang dia rasakan adalah kepuasan batin lantaran di politik ini bisa membantu masyarakat.

“Kalau di politik saya masih menyempatkan diri untuk bekerja walaupun seminggu sekali,” kata Kaesang.

Ketua Majelis Masyayikh, KH Abdul Ghaffar Rozin

Majelis Masyayikh Kuatkan Identitas Pendidikan Pesantren melalui Sistem Penjaminan Mutu

Majelis Masyayikh menggelar Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Formal Pesantren Pendidikan Diniyah Formal (PDF).

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024