TKN Prabowo-Gibran: Menunda Bansos Sama dengan Menambah Panjang Penderitaan Rakyat

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN, Viva Yoga Mauladi
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Viva Yoga Mauladi menilai bahwa desakan menunda penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diembuskan kubu pasangan calon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud merupakan sikap anti-rakyat.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

"Siapapun, termasuk capres dan cawapres yang menolak Bansos diberikan kepada rakyat sama dengan capres dan cawapres antirakyat," kata Viva dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024.

Menurut politikus PAN itu, bansos merupakan program rutin tahunan dari Presiden Joko Widodo untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus menjadi bantalan sosial di tengah kenaikan harga berbagai bahan pokok.

Prabowo Tunjukan 'Taring' Bela Palestina di Mata Dunia

Ilustrasi penerima bansos PKH

Photo :
  • ANTARA

Dengan demikian, penyaluran bantuan tersebut menjadi suatu kewajiban yang tidak boleh ditunda-tunda apalagi dihambat dengan alasan pemilihan umum.

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

"Bansos merupakan hak rakyat yang tak boleh ditunda-tunda, apalagi dihambat dan ditolak. Menunda Bansos sama dengan menambah panjang penderitaan rakyat," kata dia.

Desakan penundaan penyaluran bansos yang dihembuskan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud karena berpotensi dipolitisasi dinilainya merupakan sesuatu yang keliru.

Ia menegaskan bahwa bantuan sosial merupakan program yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo bukan program salah satu pasangan calon tertentu.

Ilustrasi Pemilu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

“Jangan gara-gara pemilu, rakyat menjadi korban. Biarkan saja pemilu berjalan sesuai jadwal, dan bansos pun disalurkan sesuai jadwal. Itu kan program rutin pemerintah dalam membantu rakyat. Dan ini kan urusan perut rakyat, masa mau ditunda?,” ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya