TKN Sebut Ganjar “Salah Alamat” Kritik Persoalan Kapal Selam
- tvOne
Jakarta – Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menilai kritik yang disampaikan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo atas apa yang sudah dilakukan Menhan Prabowo Subianto terkait pembatalan kerja sama kapal selam yang melibatkan PT PAL Indonesia dengan Korea Selatan, salah alamat.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu bahkan mengatakan kritik yang dilontarkan Ganjar sangat keliru.
Dalam debat capres atau debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar Minggu malam, Ganjar mengkritik soal pembatalan kerja sama kapal selam yang melibatkan PT PAL Indonesia dengan Korea Selatan. Debat ketiga itu mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Andre mengatakan kritik dari Ganjar itu "salah alamat". Sebab, saat ini Prabowo selaku Menhan sedang meminta penundaan agar Korea Selatan memperbaiki tiga kapal selam sebelumnya menjadi lebih baik dan layak tempur.
"Ini juga sekaligus menjadi strategi Menhan Prabowo menaikkan posisi Indonesia untuk mendapatkan transfer teknologi yang lebih baik dan menaikkan porsi PT PAL dalam pembangunan untuk tujuan meningkatkan kemandirian," kata Andre kepada wartawan, Senin, 8 Januari 2024.
Dalam debat, Ganjar juga menyinggung soal pengadaan Kapal Fregal Arrowhead 140 yang disebutnya tidak dilanjutkan walaupun PT PAL sudah mendapatkan pinjaman dari luar negeri.Â
Andre menegaskan pembangunan kapal perang yang diberi nama Merah Putih itu tetap berjalan. Saat ini, lanjut Andre, Kemenhan bersama PT PAL tengah menentukan konfigurasi persenjataan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat posisi Indonesia dalam transfer teknologi persenjataan.
"Ini adalah strategi Menhan Prabowo untuk mengangkat posisi Indonesia dalam hal ini PT PAL lebih unggul daripada kerja sama sebelumnya. Semuanya memiliki tujuan menciptakan kemandirian," kata Andre.
Lebih lanjut anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan BUMN industri pertahanan ini menyoroti asupan data yang diberikan tim internal Ganjar. Dia menyoroti keberadaan mantan Panglima TNI yang turut bergabung dalam tim pemenangan Ganjar-Mahfud, tapi masih memberikan data yang keliru.
"Sebaiknya Mas Ganjar segera mengevaluasi tim pemenangan yang memberikan data keliru soal kapal selam dan kapal Frigate PT PAL di debat capres tadi malam. Apalagi di barisan tim Mas Ganjar ada mantan Panglima TNI yang seharusnya tahu betul data ini. Kalau ragu dengan timnya, Mas Ganjar bisa tanya ke teman-teman PDIP yang duduk di Komisi VI DPR bagaimana kinerja PT PAL di periode Pak Prabowo menjabat Menteri Pertahanan," imbuhnya.