Diserang Anies dan Ganjar, Prabowo Subianto Beberkan Prestasinya Pimpin Kementerian Pertahanan
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Calon presiden atau capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, diserang capres lainnya yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dalam debat ketiga terutama terkait pertahanan, Minggu malam 7 Januari 2024. Yakni mulai dari anggaran Kementerian Pertahanan, Kemenhan, hingga pembelian alutsista bekas.
Momen itu terjadi dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Mengenai hal itu, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024, itu menjelaskan beberapa prestasi yang diraih Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinannya. Salah satunya kontrak kerja di industri pertahanan.
"Saya kira, prestasi Kemenhan sangat jelas di bawah kepemimpinan saya, industri pertahanan kita, dalam negeri mendapat kontrak paling besar selama sejarah Republik Indonesia, mendekati 11 billion USD," kata Prabowo seusai debat, dikutip Senin, 8 Januari 2024.
"Kemudian, industri pertahanan juga mulai mendapat laba yang cukup terbesar di republik ini," sambungnya.
Ketua Umum Partai Gerindra, ini juga mengungkap prestasi lain yaitu dengan mendirikan puluhan rumah sakit dan universitas yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita punya terobosan-terobosan banyak, kita bangun 25 rumah sakit di seluruh Indonesia dalam kurun waktu masa kepemimpinan saya. Kemudian kita bangun 4 fakultas di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, fisika, kimia, biologi," ungkapnya.
Lebih lanjut, eks Danjen Kopassus itu mengatakan Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinannya juga telah berhasil membuat terobosan dengan mengalirkan air di wilayah-wilayah kekeringan.
"Kita punya terobosan-terobosan di bidang air, juga di bidang perbenihan, kemudian juga nanti diinovasi pemukiman murah untuk rakyat kita. Jadi banyak prestasi kita," pungkas Prabowo.
Deddy Sitorus PDIP Yakin Presiden Prabowo Tak Lakukan Pembredelan: Beliau Seorang Pecinta Seni
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus meyakini bahwa Presiden Prabowo tak akan melakukan pembredelan karya milik Yos Suprapto.
