Tanggapi Prabowo soal Utang Luar Negeri, Ganjar: Utang Bisa Mematikan, Maka Hati-hati

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto terkait dengan utang luar negeri dan cara menyikapi intervensi negara pemberi utang kepada Indonesia. Menurut Ganjar, utang memang bisa mematikan, maka dari itu harus hati-hati.

Presiden Prabowo Dinilai Bisa Lakukan Ini soal PPN Jadi 12 Persen pada 2025

Hal itu sesuai dengan buku yang dibacanya yang berjudul 'Confessions of An Economics Hit Man' karya John Perkins.

"Kita membaca buku Confessions of An Economics Hit Man (karya) John Perkins, bahwa utang-utang itu memang bisa mematikan, maka hati-hati kalau mau utang, tertutama pada infrastruktur yang punya risiko tinggi. Kita mesti hitung betul, kita mesti prudent betul. Karena ini pernah dilakukan dan membikin negara collapse karena utang," kata Ganjar dalam debat Capres di Istora Senayan, Minggu malam, 7 Januari 2024.

Respons Kejagung soal Denda Damai untuk Koruptor

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Meski demikian, Ganjar juga memiliki solusi lain untuk menggunakan kekuatan dari dalam negeri. Caranya adalah dengan menguatkan ekonomi dan memberantas korupsi.

Elite PKS Puji Program Quick Win Era Prabowo tapi Wanti-wanti Awas Kebocoran Anggaran

"Namun demikian kalau mau pakai kekuatan dalam negeri artinya ekonomi tumbuh 7 persen, dan kemudian governance bisa berjalan dengan baik. Kemudian kita mesti betul-betul anti korupsi, kalau itu tidak dilakukan maka tidak akan tumbuh ekonomi yang ada di tempat kita," katanya. 

Selain itu kemudahan berusaha atau peringkat Ease of Doing Business (EoDB) juga menurut Ganjar harus dilakukan. 

Sedangkan untuk industri pertahanan RI, Ganjar menekankan harus menguatkan industri dalam negeri.

"Jadi, mohon maaf kaitan dengan utang, No Utang No Usang, sehingga alutsista kita betul-betul lakukan transfer of technology dari dalam negeri," katanya.

Simak debat lengkapnya di YouTube VIVA berikut:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya