Hasil Survei Warga Tak Suka Debat Saling Serang dan Menjatuhkan, Pengamat: Anies Salah Strategi

Debat Capres-Cawapres Pertama Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas warga tidak menyukai sikap capres-cawapres yang saling serang dan menjatuhkan selama debat pilpres 2024 berlangsung.

Survei: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi RI 2025 di Era Prabowo Bisa Lebih Baik

Adapun survei Indikator Politik Indonesia digelar pada periode 25-27 Desember 2023. Hasilnya, sebanyak 57 persen responden tidak setuju ketika debat dilakukan dengan saling serang dan menjatuhkan. Sementara, 38,6 persen lain mengaku setuju dan 4,4 perseb lainnya tidak menjawab/tidak tahu.

Debat Capres-Cawapres Pertama Anies Baswedan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Mengacu data tersebut, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, mengatakan di debat perdana pada 12 Desember tahun lalu, capres yang cenderung memakai strategi menyerang dan menjatuhkan adalah Anies Baswedan.

Anies cenderung mencoba menyudutkan Prabowo Subianto, capres nomor urut dua. Salah sagunya, menyoal tewasnya seorang anak bernama Harun Al-Rasyid dalam tragedi kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 dan sindiran Prabowo tak tahan menjadi oposisi.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Menurut Arifki, dengan temuan survei tersebut menunjukkan strategi yang digunakan Anies itu  tidaklah tepat dan warga tak suka. Selain itu, Anies juga diketahui masyarakat bahwa memiliki hutang budi ke Prabowo kala Pilkada Jakarta pada 2017. 

"Saya kira Mas Anies salah strategi dengan memainkan narasi yang menjatuhkan, selain publik tidak menyukainya. Mas Anies juga punya hutang budi ke Prabowo di Pilkada 2017," kata Arifki, dikutip Minggu, 7 Januari 2024.

Capres Nomor 01 Anies Baswedan saat menyampaikan visi-misi debat capres

Photo :
  • Tangkapan layar KPU

Saat itu, kata dia, Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo, menerima Anies dan membantunya bertarung dalam kontestasi menjadi Gubernur DKI Jakarta meskipun merupakan oposisi. 

"Berkat dorongan dan dukungan itulah, Anies berhasil dimenangkan dan dinilai memiliki hutang budi ke Prabowo," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya