Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,9%, Berpeluang Menang Satu Putaran
- Istimewa
Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang untuk menang satu putaran di pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan hal tersebut tercermin dari elektabilitas Prabowo-Gibran yang unggul jauh ketimbang dua paslon lainnya.
Adapun berdasarkan survei yang digelar pada 25-27 Desember 2023, paslon dari Koalisi Indonesia Maju meraih elektabilitas hingga 46,9 persen.
Angka tersebut melambung jauh meninggalkan paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 23,2 persen; dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraup elektabilitas sebesar 22,2 persen.
"Tidak menutup kemungkinan satu putaran terjadi. Ada kemungkinan itu, ada peluang," kata Burhannudin dalam paparannya secara daring, dikutip Minggu, 7 Januari 2024.
Kendati demikian, Burhanuddin memberi catatan bahwa paslon nomor urut 2 masih harus melakukan banyak gebrakan untuk mencapai angka lolos satu putaran. Ia mengatakan salah satu yang perlu diwaspadai oleh paslon 02 adalah stagnansi suara.
"Artinya perlu ada terobosan lain," tutur Burhanuddin.
Sebagai informasi, Capres nomor urut dua Prabowo Subianto kerap menggaungkan menangkan pilpres 2024 hanya dengan satu putaran. Target menang Pilpres satu putaran itu kembali dikatakan Prabowo saat menghadiri Konsolidasi Partai Golkar di Stadion Pakansari Bogor. Partai Golkar menggelar acara konsolidasi tersebut pada Sabtu 6 Januari 2024.
Prabowo kerap menggaungkan narasi satu putaran itu sekaligus meminta dukungan kepada seluruh kader maupun simpatisan.
"Saya ini warga Bogor, saya minta Bogor 90 persen siap? Sanggup? Percayalah, yakinkanlah semua lingkungan tetangga, ipar, mertua, semua yakinkan," ujar Prabowo di hadapan ratusan kader dan simpatisan.
Dia mengatakan bahwa kontestasi pilpres 2024 harus dimenangkan hanya dalam satu putaran. Sebab, hal itupun dilakukan demi irit anggaran pula.
"Dan sekali putaran saja lah, lebih baik uangnya dihemat nanti untuk rakyat Indonesia," pungkasnya.