PDIP Duga Pertemuan Jokowi-Prabowo Bahas Pembelian Pesawat Bekas: Mungkin Persiapan Debat
- Dok Prabowo
Jakarta – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, salah satunya membahas pembelian pesawat bekas.
"Kalau dalam perspektif Pak Prabowo, tentu melakukan konfirmasi. Karena pasti menjelang debat ini (debat ketiga Pemilu Presiden 2024) banyak pertanyaan terkait dengan pembelian pesawat bekas," kata Hasto saat ditemui di Jakarta, Sabtu.
Hasto mengklaim menerima informasi bahwa pembelian pesawat bekas tersebut dilakukan tanpa adanya konfirmasi dari Presiden Jokowi.
"Kami dulu dapat informasi bahwa pembelian pesawat bekas tersebut tanpa konfirmasi dengan Presiden Jokowi. Ya mungkin hal itu saya kira dibahas terkait dengan persiapan debat," ujarnya.
Kendati begitu, lanjut Hasto, jika berdasarkan perspektif Presiden Jokowi, pertemuan tersebut bisa membahas persiapan debat. Pasalnya, ungkap Hasto, karakter Jokowi dalam debat bisa mengendalikan emosi.
"Ya mungkin juga hal itu dibahas terkait dengan persiapan debat. Kalau perspektif Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ini kan tidak suka rame-rame, tahan emosi, kira-kira itu, itu analisis dari PDI Perjuangan," imbuhnya.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden membenarkan Presiden Jokowi makan malam ditemani Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat malam.
"Malam ini, Bapak Presiden rileks sejenak mencoba masakan nusantara di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng. Saat makan malam, Presiden didampingi Menhan Bapak Prabowo Subianto," kata Ari dalam pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Namun, Ari mengaku tak tahu isi pertemuan dan pembahasan antara Jokowi dengan Prabowo. Ia hanya menyebut Jokowi ingin coba makanan nusantara di restoran tersebut.
"Saya tidak tahu apa yang beliau bicarakan sambil makan malam. Katanya masakan nusantara di rumah makan itu enak," ujar Ari.
Beli Pesawat Bekas Qatar
Diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dipimpinan Prabowo Subianto membeberkan kontrak pembelian 12 pesawat tempur bekas milik Angkatan Udara Qatar, Mirage 2000-5.
Pesawat tempur multirole Prancis eks Qatar itu dibeli untuk menambal kekuatan pesawat tempur TNI AU yang beberapa diantaranya memasuki fase habis masa pakai alias purna tugas.
Kontrak pembelian 12 unit Mirage 2000-5 beserta perangkat pendukungnya dari Qatar dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU yang diteken pada 31 Januari 2023.
"Adapun alasan Kemhan RI melaksanakan pengadaan pesawat Mirage 2000-5 eks Angkatan Udara Qatar adalah karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery (pengiriman) secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2023.
Edwin menegaskan pembelian Mirage 2000-5 pun menjadi langkah tepat untuk memenuhi kesiapan tempur TNI AU. Adapun nilai pembelian pesawat itu sebesar 733 juta euro atau sekitar Rp11,83 triliun dengan penyedianya perusahaan asal Republik Ceko, Excalibur International A.S.
"Material kontrak tersebut meliputi 12 MIRAGE 2000-5 Ex. Qatar Air Force (9 Single Seat And 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary," jelas Edwin.
Jadwal pengiriman pesawat tersebut ialah 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. "Saat ini, status kontrak dalam proses efektif kontrak," tambahnya.