Strategi Prabowo: Impor 1,5 Juta Sapi Demi Program Susu Gratis untuk 82 Juta Anak RI
- Istimewa
Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mengungkap strategi yang akan ia lakukan jika terpilih sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Salah satu yang Prabowo siapkan bersama cawapresnya yaitu Gibran Rakabuming Raka adalah program susu gratis agar dapat berjalan.
Menurut dia, Indonesia mesti mengimpor sapi dari Brasil ataupun India untuk mewujudkan program susu gratis itu. Prabowo menyampaikan itu saat acara diskusi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Januari 2024.
Awalnya, Prabowo mengatakan susu yang paling baik dan sehat untuk anak-anak harus berasal langsung dari sapi. Dia bilang, susu kemasan lebih banyak mengandung pengawet dan gula.
"Susu yang paling baik, paling sehat adalah susu yang tentunya langsung dari sapi. Yang kemasan-kemasan mungkin kebanyakan pengawet, gulanya terlalu banyak," kata Prabowo.
Prabowo kemudian menyinggung ada tidaknya kehendak dalam memberikan susu seat ke anak-anak. Kata dia, kalau memiliki kehendak, maka harus dimulai dengan memperbanyak populasi sapi di Indonesia.
Dia lantas membandingkan harga sapi dari Brasil dan India. Prabowo menyebut, sapi dari Brasil butuh waktu 40 hari dan biaya 2.500 dollar AS jika ingin dikirim ke Indonesia. Nominal itu jauh lebih mahal dan lama jika dibandingkan dengan sapi dari India.
"Kalau dari India, mungkin hanya 20 hari dan harganya saya kira memadai. India lebih banyak kita bisa impor," jelas Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo lantas membeberkan perhitungannya untuk program susu gratis. Dia menuturkan, ada 82 juta anak di Indonesia yang akan diberikan susu gratis. Jika masing-masing anak meminum 500 cc, maka dibutuhkan sedikitnya 40 juta liter susu.
"Kita butuh berarti sekitar 40 juta liter. Berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin 2,5 juta. Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun, dia akan melahirkan, kita akan punya tiga juta," kata Prabowo.
"Kira-kira begitu strategi kita, ini tidak instan tapi ada will-nya, ada kehendak," ujarnya.