TKN Fanta Ingatkan Pendukung Prabowo-Gibran Tak Sebar Hoaks di Medsos
- Istimewa
Jakarta - Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran Arief Rosyid Hasan meminta para pendukung Prabowo-Gibran bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Dia mewanti-wanti agar tidak menyebarkan berita atau informasi hoaks.
“Jadi berhati-hatilah dalam menggunakan media sosial, kita harus menggunakan media sosial secara bijak,” kata Arief di Jakarta, Rabu, 3 Januari 2024.
Arief mengatakan dalam perkembangan dunia digital saat ini, sangat mudah untuk menyebarkan berita hoaks yang bertujuan untuk mendiskreditkan orang tertentu. Karena itu, dia mendorong agar pemilu damai, para pendukung capres-cawapres nomor urut 2, tidak melakukan hal-hal yang menciderai pesta demokrasi.
“Karena memang di dunia sekarang ini kita dihadapkan dengan surplus informasi yang kadang-kadang hoaksnya banyak,” ujarnya.
Arief menambahkan bahwa dalam beberapa kesempatan, Prabowo dan Gibran selalu berpesan agar dalam menghadapi berita hoaks perlu ditanggapi dengan lebih bijak.
“Pak Prabowo dan Mas Gibran itu selalu sampaikan walaupun kita dicaci maki, difitnah, disebar berita bohong, kita tetap harus santun, kita tetap harus lebih beradab, kita tetap harus lebih bijak dan tidak boleh balas. Kita senyumin aja,” kata dia.
Lebih lanjut, Arief menekankan, masyarakat saat ini perlu mampu membedakan berita bohong dan berita yang benar yang bertebaran di medsos dengan meningkatkan literasi digitalnya.
Selain itu, dia menyebut kabar bohong yang disebarkan di media sosial memiliki jejak digital yang dapat dilacak walaupun sudah dalam kurun waktu yang lama.
“Orang sebar berita bohong itu tidak seperti dengan kita ngomong atau fitnah orang di warung kopi. Kalau orang fitnah di warung kopi kan hilang gitu saja, kalau orang fitnah di media sosial itu akan abadi,” katanya.
Karena itu, dia menilai, untuk mencari sumber penyebaran hoaks di medsos yang dilakukan oleh oknum tertentu bisa dilakukan oleh semua orang. Hal itu dapat menjadi faktor yang membuat para pengguna medsos bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosialnya.
"Jadi kami ingin sampaikan bahwa mencari informasi, mencari orang yang menyebar berita hoaks itu tidak hanya bisa dilakukan oleh kami misalnya, tapi juga bisa dilakukan oleh semua orang," imbuhnya.