Pede Masuk Putaran Kedua, Jubir Anies-Cak Imin: Semua Kemungkinan Masih Terbuka
- ANTARA Foto
Jakarta – Kubu Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (Amin) mengatakan, masih belum menentukan akan melakukan kerja sama dengan siapa ketika pasangan Amin akan melenggang ke putaran kedua di Pilpres 2024.
Kubu Amin menegaskan akan terbuka kepada semua pihak jika lolos putaran kedua. "Jika Amin nanti berhasil ke putaran kedua, belum tahu akan dengan siapa dan bagaimana pola kerja samanya. Semua kemungkinan masih terbuka," ujar Juru Bicara (Jubir) Timnas Amin Billy David Nerotumilena melalui keterangan tertulis, Selasa, 2 Januari 2024.
Dia yakin bahwa peta politik itu akan berubah setelah putaran pertama Pilpres 2024. Pasalnya, poros yang bermanuver itu akan makin terlihat ke publik. "Peta koalisi dan oposisi lanjutan akan kita tahu setelah pemilu putaran pertama berlangsung," ujar Billy.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
- ANTARA Foto
Sebelumnya, capres nomer urut satu, Anies Baswedan bersama dengan pasangannya yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku tak pernah memikirkan bahwa mereka akan menang satu putaran pada Pilpres 2024 nanti. Hal itu disampaikan Anies ketika dirinya hadir dalam acara diskusi di Lampung pada Kamis 7 Desember 2023.
"Oh saya memang enggak berencana menang satu putaran, kami selalu berencana untuk dua putaran dan insya Allah kita masuk putaran kedua," ujar Anies kepada wartawan yang dikutip Jumat 8 Desember 2023.
Hal itu dikatakan Anies karena dirinya berkaca pada pilkada tahun 2017 yang saat itu dia terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Anies berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno yang masuk ke tahap dua putaran karena ada tiga pasangan.Â
"Karena kami sudah pengalaman, kalau banyak orang lain pilkada itu satu putaran, hanya Jakarta yang dua putaran. Jadi, kalau ditanya, saya memang mindset-nya dua putaran enggak pernah satu putaran," kata Anies.
Bawaslu Minta Sentra Gakkumdu Rumuskan Lagi Hukum Acara Pemilu
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja meminta Sentra Gakkumdu merumuskan kembali hukum acara pemilu dan pilkada.
