Mardiono Pecat Kader PPP yang Berbelok Dukungan
- Istimewa
Jakarta - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku tidak segan mengambil langkah untuk mendisiplinkan kadernya yang tidak sejalan dengan AD/ART partai.
Salah satunya terkait oknum kader yang tidak sejalan pilihannya dalam menentukan capres Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD.
“Terhadap saudara Witjaksono (koordinator pejuang PPP dukung Prabowo-Gibran), karena sesungguhnya baru bergabung dengan PPP masih hitungan bulan dan belum genap satu tahun. Jadi, mungkin saudara Witjaksono belum membaca AD/ART dan sesungguhnya mereka belum mengenali apa itu organisasi apalagi PPP,” tutur Mardiono, saat ditemui di Gedung Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 Desember 2023.
Mardiono menyebut telah meminta Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi untuk memberhentikan dan mencabut kartu keanggotaan kader yang tidak patuh atas keputusan partai.
“InsyaAllah akan kita selesaikan dan minta kepada Pak Sekjen, di mana yang bersangkutan diberhentikan dan dicabut keanggotaannya. Kemudian untuk yang dicatut namanya akan kita lakukan tabayyun,” jelasnya.
Sementara, Majelis Kehormatan DPP PPP Emron Pangkapi mengaku namanya hanya dicatut namanya dalam deklarasi Pejuang PPP mendukung Prabowo-Gibran.
“PPP sejak awal ingin menjadikan pemerintah Indonesia ke depan nasional religius. Insyaallah dalam 45 hari ke depan seluruh jajaran akan bekerja keras mendapatkan kemenangan, khusus keluarga besar PPP yang utuh dalam jajaran partai insyaAllah bersama Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” kata Emron.
Dia pun mengaku akan ikut berjuang memenangkan PPP dan pasangan nomor urut tiga dalam sisa waktu 45 hari jelang Pemilu 2024.
“45 hari ini insyaallah sekaligus menyatukan keluarga besar PPP di bawah kepemimpinan Pak Mardiono. Sekali lagi jor jor untuk seluruh warga PPP di mana pun berada, Ganjar-Mahfud menang menang menang,” pungkasnya.
Adapun sebelumnya terdapat sejumlah oknum kader yang mengatasnamakan PPP yaitu “Pejuang PPP” mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran. Kemudian, mereka juga mencatutkan nama kader tanpa seizin yang bersangkutan.