Kasus Surat Suara Pilpres Beredar di Taipei, Begini Respons 3 Kubu Capres

Tiga pasangan calon presiden: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Ist

Jakarta  Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengingatkan supaya KPU dan Bawaslu tidak lalai dengan suara pemilih. Hal tersebut merespons beredarnya surat suara terbuka di Panitia Pemilihan Luar Negeri di Taiwan atau Taipei.

Deputi Hukum TPN Todung Mulya Lubis mengatakan beredarnya surat suara yang telah terbuka di Taiwan, ada kemungkinan dapat dicoblos oleh warga negara Indonesia yang tidak terdaftar memilih.

“Bisa saja kemungkinan semacam itu terjadi. Jadi, saya ingin mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk betul-betul strict, comply dengan ketentuan yang berlaku,” kata Todung di Jakarta, Jumat, 29 Desember 2023.

Komisioner KPU Donggala sedang menyaksikan sortir surat suara (antara)

Photo :

Todung juga mewanti-wanti penyelenggara Pemilu untuk tidak main-main dan tidak mengkhianati suara pemilih yang bernilai.

Soal surat suara Pemilu yang beredar di Taiwan, Todung mengkhawatirkan ada yang dapat menyalahgunakan surat suara yang dianggap rusak tersebut, yang dikirimkan terlalu dini.

Sebagai mantan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia selama lima tahun, Todung mengungkapkan pengiriman surat suara memiliki jadwal tersendiri. Dia menilai apa yang terjadi di Taiwan memang sudah terjadwal, guna mengantisipasi lambat pengiriman di kala Imlek.

Selain itu, tiap negara memiliki regulasi metode pencoblosan yang berbeda, seperti di Norwegia, pencoblosan dilakukan di tempat pemungutan suara dan melalui surat.

KPU Sebut Data Sirekap di Pilkada Jakarta Sudah 100 Persen

Di Taiwan, pemungutan suara dilakukan dengan kotak suara keliling. Tapi berbeda di kawasan Hong Kong, pemungutan suara dilakukan lewat pos, dan tidak boleh ada TPS di luar kedutaan dan wisma kedutaan untuk alasan keamanan.

“Tapi apa yang saya ingin tekankan adalah kejadian di Taiwan ini bisa menimbulkan kecurigaan. Kecurigaan bahwa akan ada dugaan manipulasi yang dilakukan walau KPU sudah membantah ini,” imbuhnya

Penghitungan Sementara KPU untuk Pilkada Jatim: Khofifah-Emil Berjaya

Ditemui terpisah, Komandan Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (TKN Fanta) Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan meminta penyelenggara pemilu lebih hati-hati dalam mempersiapkan Pemilu 2024 dengan baik. Agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain.  

Hal itu disampaikan Arief saat ditanya ihwal ribuan surat suara yang sudah dikirimkan KPU ke Taiwan di luar jadwal yang telah ditentukan.

Kubu Pramono-Rano Klaim Menang Pilkada 1 Putaran, KPU: Tunggu Hasil Resmi

"Ya kami mengingatkan kepada semua pihak, termasuk penyelenggara agar mempersiapkan pemilu ini dengan baik, jujur adil dan hal hal teknis sekecil apapun enggak boleh salah," kata Arief di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Desember 2023.

Menurut Arief, seluruh pihak penyelenggara pemilu harus memastikan pemilu sebagai ajang lima tahun sekali, bisa berjalan dengan jujur dan adil.

Penyortiran surat suara Pilkada 2018. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Dia menekankan, segala bentuk hal teknis harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahan yang berujung turunnya kredibilitas lembaga.

Kendati begitu, Areif meyakini penyelenggara pemilu telah melakukan evaluasi dan akan lebih hati-hati dalam melakukan pengaturan terkait surat suara tersebut.

"Mudah mudahan evaluasi membuat kesiapan tidak hanya di dalam negeri tapi di luar negeri yang notabene lebih awal memang harus dipersiapkan dengan baik," ujarnya.

Adapun Ketua Umum Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Ari Yusuf menyebut peristiwa yang terjadi di Taiwan merupakan bentuk ketidakprofesionalan KPU.

Untuk itu, pihaknya mendesak Bawaslu untuk memproses dugaan pelanggaran terkait pemungutan suara yang digelar lebih awal di Taiwan.

“Kejadian ini bentuk ketidakprofesionalan KPU. Karena itu, Bawaslu seharusnya memproses kejadian ini,” kata Ari.

Ari menjelaskan, bahwa pengiriman surat suara terlebih dulu sebelum waktunya juga merugikan negara secara materiel.

“Sebab, negara juga dirugikan secara materiel dengan tidak sahnya surat suara akibat pencoblosan sebelum waktunya,” imbuh alumnus Universitas Islam Indonesia tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya