Elektabilitas Gerindra Konsisten Naik dan PDIP Naik-Turun, Menurut Survei Indikator

Ilustrasi simbol PDIP dalam Peringatan Bulan Bung Karno 2023
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan bahwa elektabilitas partai Gerindra pada bulan ini mengalami kenaikan menjadi 18,2 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya berdasarkan hasil survei yang dihimpun dalam periode 23-24 Desember 2023.

Arahan Prabowo ke Gibran dan Menteri: Jalankan Pemerintahan Bersih tanpa Kongkalikong Pihak Lain

"Tetapi secara umum kami temukan pola, pemilih PDI Perjuangan dengan pemilih Gerindra itu statistically that hit. Kita tidak tahu siapa yang unggul di antara dua partai ini karena margin of error 2,9 persen plus minus," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, 26 Desember 2023.

Burhanuddin menjelaskan dalam data yang sama, angka tersebut terpantau naik dibanding September 2022, yakni 10,3 persen. Tren elektabilitas Gerindra pun juga terpantau naik konsisten tiap bulan.

Kunjungan ke Luar Negeri untuk Hadiri KTT, Prabowo: Bukti Indonesia Dihormati Negara Dunia

Kader Partai Gerindra (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ardiansyah

Hal tersebut berbanding terbalik dengan tren elektabilitas milik PDI Perjuangan yang terpantau naik-turun. Dalam data tanggal 23-24 Desember 2023, PDIP meraih angka sebesar 19,1 persen. Penyebabnya ialah diumumkannya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari partai tersebut.

Prabowo Vows to Tackle Corruption in Central and Regional Governments

Sebelum itu skor dari partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri sempat mengalami penurunan pada April 2023 di angka 16,5 persen.

Menurutnya, penurunan tersebut terjadi setelah gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Penyebab lainnya ialah pendukung Jokowi yang dikenal sebagai "Jokower", mulai beralih memberikan suara mereka untuk partai lain.

"Kemudian mereka yang suka Pak Jokowi dan memilih PDIP turun tinggal 7,4 persen. Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah mereka, Jokower, yang sebelumnya memilih PDIP itu mulai pindah ke partai lain. Di antaranya ada yang suka Jokowi, tapi memilihnya Gerindra 2,6 persen. Mungkin karena Pak Jokowi di mata responden sekarang makin mesra sama Gerindra," katanya.

Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo

Photo :
  • Dokumentasi Kemhan

Kemudian Burhanuddin menyebut persentase beberapa partai lain seperti Golkar yakni 9,3 persen, PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, PAN 4,5 persen, dan Demokrat 4,4 persen. Sedangkan partai lainnya, kurang dari 3 persen dan yang tidak menjawab pertanyaan survei sebesar 15,1 persen.

"Ini partai-partai yang secara umum di atas margin parliament interest hope, di atas empat persen. Yang lain saya tidak ingin mengatakan PPP dan PSI tidak lolos, tapi mereka struggling dari lubang jarum empat persen, di luar itu agak berat," katanya.

Hasil survei didapatkan setelah Indikator Politik Indonesia mengadakan survei kepada 1.217 responden melalui wawancara telepon, yang dipilih dengan metode random digit dialing kepada 265 responden dan double sampling kepada 952 responden. Margin of error-nya kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya